BP Batam Tidak Jadi Bubar, Ini Penjelasan Menko Perekonomian Darmin

Metrobatam, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution buka-bukaan mengenai hasil rapat terbatas terkait pengembangan ekonomi Batam, Rabu (12/12).

Berbicara di kantornya, Darmin mengemukakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) sepakat menganggap bahwa masih ada persoalan dualisme di kawasan tersebut.

Untuk itu, diperlukan upaya untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satunya adalah membuat BP Batam dan pemerintah daerah setempat menjadi satu. “Karena hanya itu satu-satunya cara (untuk mengatasi dualisme),” ungkap Darmin.

Ia pun membantah bahwa BP Batam akan dibubarkan karena rencana tersebut. BP Batam masih tetap ada, dan hanya dirangkap dengan pemerintah daerah. “Tidak bubarlah. Aneh kalau ada yang membayangkan BP Batam bubar. Berarti tidak ada lagi FTZ (free trade zone). Siapa yang menjalankan itu? Ya BP Batam,” tegas dia.

Bacaan Lainnya

Sebelumnya saat ditemui di kompleks Istana Kepresidenan, Darmin tak memungkiri rencana penghapusan dualisme tersebut bisa saja mengorbankan keberadaan BP Batam yang kemungkinan akan dibubarkan.

“Arahnya begitu (BP Batam dibubarkan),” ungkap Menko Perekonomian Darmin Nasution usai ratas tersebut.

Adapun Batam saat ini bagai menjadi lokasi emas yang dinilai paling cocok untuk investasi di sektor industri padat karya. Namun, persoalan dualisme kepemimpinan antara Pemkot dan BP Batam mengancam iklim investasi tersebut.

“(Pertama), pengusaha yang paling penting tidak ada dualisme. Dua, ease of doing business, ada kepastian,” ujar Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto usai ratas itu.

“Di Batam ini sudah ada industri 4.0, seperti Schneider Electric. Ada Infineo, itu semua mereka ingin lakukan ekspansi. Dan, kawasan Nongsa akan menjadi digital hub. Tentu ini akan kita perbaiki situasi iklim yang kondusif,” ujarnya.

Adapun kabar terbaru adalah Pegatron yang merupakan salah satu vendor Apple juga akan memindahkan pabrik dari China ke Batam, bekerja sama dengan PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN). Rencananya, Pegatron dan Sat Nusa akan memproduksi top box dan bukan Apple iPhone.

Namun, Menperin optimistis kemungkinan iPhone diproduksi di Batam akan selalu terbuka.

“Bisa bertahap (nantinya produksi iPhone di Batam). Kan kalau di Batam, chip sudah ada di Infineon, dan ada komponen di sana. Dengan trade war China dan AS, potensi order pertumbuhan industri smartphone, mereka menghendaki ada negara tiga yang suplai, salah satunya adalah Indonesia.”

“Ini bukan hanya untuk smartphone, tapi juga industri sepatu dan tekstil. Mereka sudah memberikan hint, pertumbuhan empat hingga lima tahun ke depan dialihkan ke negara lain, salah satunya di Indonesia,” tambah Airlangga.

Menperin kemudian mengungkapkan komitmen perusahaan yang akan menambah investasi di Batam, salah satunya adalah McDermott International asal Amerika Serikat. (mb/cnbc indonesia)

Pos terkait