D’Penyetz dan Toko Tani Indonesia Hadir di Bengkong

Metrobatam.com, Batam – D’PENYETZ saya hadir kan di Bengkong dan pertama kali saya buat di Bengkong bahkan diruko, biasa nya di Mall. Untuk saat ini di Bengkong supaya tempat nya strategis, setelah dikuasai di Mall-mall top-top di Batam.

Untuk saat ini setelah masuk ke ruko perbedaan nya dengan Mall jauh besar segi operasional sewa nya terlalu mahal. Dari pada ruko sewa nya terlalu murah tapi tetap ambil resiko untuk diambil sewanya di Mall dari segi faktor harga.

Sukses di Mall ternyata lebih gampang masuk ke ruko, karena masuk ke ruko ini lebih sedikit tantangan daripada Mall. Sebab Mall ini lebih banyak tantangan dan tanggung jawab besar.

Karena jujur dijakarta sendiri atau kota-kota besar pun di Mall jauh lebih bagus untuk membuka suatu usaha D’penyet ini.

Bacaan Lainnya

Baru kali ini kita membuka d’penyet dengan toko tani Indonesia, ini suatu gandengan yang bagus dalam bentuk usaha, Hubungan patner itu dari segi franchise untuk usaha kebersamaan.

“D’Penyetz ini kan franchise, ini sudah sesuai SOP nya, kita sudah mengikuti aturan dan target, maka ini sudah saatnya kita hadir diluar Mall,” katanya.

Sebagai branch owner lanjut Edy, dirinya memiliki visi, disetiap negara yang ada D’Penyetz merupakan sebuah anugerah yang tak ternilai. Sebab, meskipun ia tak tinggal di Indonesia lagi, namun ia justru memperkenalkan keunggulan kuliner nusantara di negara-negara yang telah memiliki merek dagang D’Penyetz.

“Meskipun saya tinggal di Singapura, tapi akan selalu membawa budaya kebangsaan Indonesia, karna saya orang Indonesia,” tuturnya.

Ia jelaskan, budaya Indonesia itu tak hanya tari-tarian dan politik saja, namun justru masih banyak sekali budaya, khas, pesona Indonesia yang berpotensi perlu di gali dan dikenalkan ke negara luar melalui sektor kuliner.

“Jika jumlah outlet D’Penyet terus meningkat, saya punya visi untuk membangun sebuah menara Penyet. Disitu akan ada sebuah institusi,” terangnya.

Lebih lanjut ia katakan, Menara dimaksud adalah sebuah motivasi dengan memberi pembekalan terhadap para karyawan yang bekerja di D’Penyetz dengan cara mengedukasi untuk merubah mindset kearah yang lebih baik lagi.

“Jadi visi saya itu, tak hanya mencari untung semata, mereka yang telah lama bekerja di sini, akan diberikan mindset, pola pikir untuk merubah hal biasa menjadi luar biasa. Itu bertujuan agar menjadikan mereka mandiri, asalkan mindsenya mau berjuang,” pungkas pengusaha muda asal Medan yang ramah itu.

Sekedar diketahui, saat ini brand D’Penyetz yang menjadi bisnis waralaba terkenal itu telah melebarkan sayapnya di beberapa negara. Tercatat 92 outlet di 6 negara, selain Indonesia yakni, Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Myanmar, dan Philipina.

Ditempat ini, akan ada menu andalan ayam penyet D’Penyetz dan berbagai menu lainnya seperti iga, bebek, lele yang siap mengoyang lidah anda. Sedangkan untuk varian sambal dikombinasikan berbagai macam jenis sambal seperti, sambal balado, sambal terasi, sambal ijo, sambal tiga rasa, sambal rica-rica dan lainnya. Kombinasi sambal itu disajikan sesuai selera penikmat.

Usai disuguhkan pedasnya sambal dari menu andalan ayam penyet, anda bisa meredam rasa pedas itu dengan manisnya es cendol khas D’penyetz, yakni D’Cendol. Pemilik bisnis waralaba itu biasa mengatakan, “Dimana ada D’penyetz pasti ada D’cendol”, yang juga menghadirkan pilihan cendol sebagai hidangan penutup anda.

Toni S

Pos terkait