Ini ‘PR’ untuk MenPAN-RB Baru Menurut Asman Abnur

Metrobatam, Jakarta – Asman Abnur telah mengundurkan diri dari posisi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB). Dia pun menyebutkan sejumlah daftar ‘pekerjaan rumah’ untuk MenPAN-RB penggantinya.

“Pertama mungkin sistem rekrutmen sebentar lagi kita harus terima PNS yang masih kurang karena yang pensiun tahun ini ada sekitar 220 ribu orang. Ini harus diputuskan segera,” kata Asman dalam konferensi pers di kantornya, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (14/8).

Selain itu, masih ada soal zona integrasi. Asman menyebut polres, pengadilan negeri, dan lembaga pemasyarakatan perlu diintegrasikan.

“Kemudian pembenahan kelembagaan kita tetap harus lanjutkan, dan mendorong mal pelayanan publik lebih banyak lagi. Itu agenda yang saya anggap perlu ditingkatkan terus,” kata Asman.

Bacaan Lainnya

Dia juga telah menghadap langsung Presiden Jokowi untuk berpamitan. Saat bertemu dengan Jokowi tadi, Asman menyampaikan hal-hal yang telah dilakukannya dalam dua tahun ini.

Baca juga: Komjen Syafruddin Jadi MenPAN-RB, Ini Kata Asman Abnur

“Kami juga ciptakan beberapa terobosan, khususnya zona-zona integritas, yaitu WBK (Wilayah Bebas Korupsi) dan WBBM (Wilayah Birokrasi Bersih Melayani) dan sekarang sudah terintegrasi beberapa sistem yang saya anggap ini merupakan terobosan yang sudah dilakukan,” papar Asman.

Asman mengaku telah memperbaiki kelembagaan yang dianggap adanya LMS dan LPMK tidak produktif. Asman bahkan menyebut ada lembaga yang dibubarkan. Selain itu, Asman menyebut soal inisiasi mal pelayanan publik.

“Kami juga memperbaiki sistem rekrutmen PNS. Pegawai negeri alhamdulillah tahun kemarin sudah kami terima yang selama ini CPNS sudah moratorium 4 tahun. Penerimaan CPNS kemarin juga tidak ada masalah penerimaan. Beberapa pemda juga dibuka khususnya Pemda Kaltara, alhamdulillah sukses,” ujar dia.

Eks Ajudan JK

Wakapolri Komjen Syafruddin ditunjuk Presiden Joko Widodo menggantikan Asman Abnur. Asman mundur usai PAN memilih menjadi oposisi dengan mendukung Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019.

Berdasarkan data yang dihimpun detikcom, Rabu (15/8), Syafruddin menjabat sebagai Wakapolri sejak 10 September 2016 menggantikan Jenderal Budi Gunawan yang menjadi Kepala BIN.

Sebelum menduduki jabatan nomor 2 di Kepolisian, Syafruddin menjadi Kepala Lembaga Pendidikan Polri (Kalemdikpol). Syafruddin menjadi Kalemdikpol selama sekitar 3 tahun.

Pria yang lahir di Makassar 12 April 1961 itu juga sempat menjadi Wakapolda Sumatera Utara, Kapolda Kalsel, dan kemudian Kadiv Propam Polri.

Syafruddin menjadi Wakapolda Sumut pada periode 2009-2010. Selanjutnya diangkat menjadi Kapolda Kalsel pada 2010 hingga 2012.

Pada tahun 2017, Syafruddin dikukuhkan menjadi Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI). Posisinya langsung di bawah Wapres Jusuf Kalla yang merupakan ketua umum.

Sekitar 14 tahun lalu, tepatnya sejak Oktober 2004, Syafruddin sempat menjadi ajudan wakil presiden kala itu, Jusuf Kalla. Syafruddin menjadi ajudan hingga akhir masa jabatan JK di 2009. (mb/detik)

Pos terkait