Jembatan Musi IV Palembang Siap Diresmikan Jokowi

Metrobatam, Palembang – Proyek Jembatan Musi IV di Palembang, Sumsel yang dibangun oleh Kementerian PUPR saat ini telah selesai. Jembatan rencananya akan diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhir tahun 2018.

“Untuk Jembatan Musi IV sudah selesai 100 %, tinggal nanti uji beban pada 8 Desember. Untuk peresmian jembatan rencananya akan dilaksanakan pada 25 atau 27 Desember ini,” kata Kepala Balai BPJN Wilayah V, Ki Agus Saiful Anwar di Palembang, Selasa (4/12/2018).

Untuk peresmian yang rencananya akan dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi, Saiful mengaku masih menunggu jadwal pihak PUPR. Namun sudah dapat dipastikan awal tahun 2019 sudah dapat beroperasi.

Sementara untuk serah terima jembatan dari kontraktor kepada BBPJN Wilayah V sendiri, dijadwalkan setelah uji beban selesai. Pihaknya pun sampai kini masih mengkaji lalu lintas yang berada di akses ke luar masuk jembatan.

Bacaan Lainnya

Jembatan diketahui membentang mulai Jalan Selamet Riadi dan Jalan H Ahmad Yani di Seberang Ulu dan Ilir Palembang. Kedua jalan itu merupakan milik Pemkot Palembang dan rencananya untuk Jalan Nasional.

“Harusnya jembatan ini membentang ke jalan nasional. Tapi karena banyak lahan yang belum bebas dan belum siap untuk pelebaran, maka dari jembatan turun ke jalan Pemkot dan sebaliknya,” sambung Saiful.

Sementara itu, Kepala Satker Pelaksana Jalan Metropolitan, Yudian Budi Krishna menyebut pengerjaan jembatan Musi IV akan mulai beroperasi setelah ada serah terima. Termasuk setelah uji beban pada 8 Desember mendatang.

“Ini kita resmikan dulu di akhir Desember, setelah itu baru dibuka untuk umum. Kita pun akan lakukan proses uji beban pada 8 Desember 2018 mendatang,” katanya.

Untuk rencana rekayasa arus lalu lintas, lanjut Yudian, dilakukan setelah adanya evaluasi bersama dengan pihak terkait. Begitupun dengan uji beban yang akan dilakukan dengan 24 truk dan melintasi Jembatan Musi IV.

Sebagaimana diketahui, Jembatan Musi IV ini menggunakan penerapan Structural Health Monitoring System (SHSM) untuk memonitor kesehatan jembatan. Selain itu mengirimkan informasi ke pusat data secara online setiap 20 menit sekali dan dapat terus dipantau kelayakannya.

Jembatan dengan dua lajur ini pun memiliki daya tahan hingga 100 tahun serta tahan gempa. Untuk panjangnya sendiri sejauh ini mencapai 1.300 meter lebih dan telah menelan dana sekitar Rp 553 miliar lebih selama kurun waktu pembangunan di 4 tahun terakhir. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait