Metrobatam.com, Natuna – Laut Natuna kembali jadi incaran. Setelah diklaim Tiongkok, perairan Natuna, tepatnya di Kelarik, Kecamatan Bunguran Utara diincar para pemburu harta karun. Diduga ada barang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) bernilai tinggi yang tengah dicari di perairan tersebut.
Seorang nelayan di Kelarik mengatakan di perairan itu ada kapal asal Tiongkok yang tenggelam sekitar 700 tahun yang lalu. Sejumlah muatan kapal bernilai tinggi sehingga diincar para pemburu harta karun.
“Kalau menurut ceritanya, dulu pernah ada kapal kuno yang karam di Laut Kelarik. Pasti barang-barang yang dibawa kapal tersebut sangat mahal,”kata nelayan separuh baya tersebut, saat dihubungi via telepon, Jumat (8/4).
Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Natuna, Hadisun mengakui sebelumnya memang sudah ada pihak perusahaan dari Jakarta yang melakukan pertemuan dengan Bupati Natuna terkait akan adanya aktivitas penelitian.
“Kalau dari kegiatannya cuma penelitian. Kami nggak akan keluarkan rekomendasi kalau belum ada izin administrasi dari pusat,” ujar Hadisun.
Lanjut Hadisun, kegiatan terkait BMKT itu termasuk situs-situs benda berharga cagar budaya yang dijaga negara.
“Itu kan termasuk cagar budaya, jadi harus ada izin dari pusat terlebih dahulu. kalau ada izinnya dari pusat, ya nggak masalah mereka melakukan penelitian,” jelasnya.
Komandan Lanal Ranai, Kolonel Laut (P) Arif Badrudin menegaskan pihaknya sudah membentuk satgas untuk mengantisipasi tindakan-tindakan ilegal.
“Kami sudah bentuk Satgas BMKT yang terus menerus berada di lokasi yang dilaporkan ada kapal karam itu. Kami ingin pastikan tidak adanya pengangkatan atau penjarahan dan perusakan di lokasi tersebut. Kami sudah tempatkan KAL Sengiap,” kata Arif.
Dalam pengamanan BMKT ini, Lanal sudah menyiapkan beberapa unit kendaraan laut seperti KAL Sengiap, KAL Panda dan Sea Rider yang akan berpatroli di semua lokasi yang dilaporkan terdapat BMKT.
Sumber Haluan Kepri