Luis Milla Buta Soal UEA, Kerjasama Tim Jadi Modal Indonesia Hadapi Uni Emirat Arab

Metrobatam, Bekasi – Timnas Indonesia U-23 akan melawan Uni Emirat Arab di babak 16 besar Asian Games 2018. Pelatih Garuda Muda, Luis Milla, mengaku buta soal kekuatan tim lawan.

Indonesia memetik kemenangan 3-1 atas Hong Kong di pertandingan pamungkas Grup A Asian Games 2018. Tim Merah-Putih ketinggalan lebih dulu di babak pertama, akibat gol dari Lau Hok Ming di menit ke-39.

Dalam laga itu, gol-gol Indonesia dibukukan oleh Irfan Jaya (46), Stefano Lilipaly (85), dan Hanif Sjahbandi. Dengan tambahan tiga poin ini, Indonesia lolos sebagai juara Grup A.

UEA menjadi lawannya, timnas U-23 mempunyai rekor buruk saat berhadapan dengan tim asal Timur-Tengah. Dalam tiga pertandingan melawan tim Timur Tengah, Indonesia selalu menelan kekalahan.

Bacaan Lainnya

Yang terakhir, Indonesia kalah dengan skor 1-2 sari Palestina. catatan itu menambah rekor buruk Indonesia atas tim tangguh. Luis Milla mengaku buta soal kekuatan lawan, cuma mau mereka lawan bagus.

“Saya tidak tahu UEA main seperti apa, tapi kami punya waktu empat hari untuk istirahat. Namun saya bisa bayangkan kalau mereka tim yang kuat dan budaya sepakbola yang bagus,” kata Luis Milla selepas laga Indonesia vs Hong Kong.

Sementara Evan Dimas optimistis menang asalkan kerjasama tim terjalin baik. Indonewsia akan bertemu dengan UEA di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jumat (24/8). Indonesia menjadi juara Grup A setelah mengalahkan Hong Kong dengan skor 3-1. UEA lolos lewat jalur peringkat tiga terbaik.

Meski cuma lolos sebagai peringkat ketiga terbaik, UEA adalah tim yang kuat di mata Evan Dimas. Tapi, UEA bisa diatasi asalkan Indonesia mampu bermain dengan baik sepanjang 90 menit, terutama dalam hal kerjasama.

“UEA mereka tim bagus, kuat, mereka punya pemain yang tinggi-tinggi dan banyak keunggulan lainnya,” ujar Evan.

“Yang pasti kami harus kerja sama, semangat, yang penting itu sih kerja sama. Kalau kerja sama tidak ada yang bisa mengalahkan kami,” sambungnya.

Evan mengakui tim Timur Tengah memang kerap memancing emosi. Namun, pemain Selangor FA itu meminta agar timnya lebih sabar.

“Cara mengantisipasinya ya kami harus tetap dingin, jangan mudah terpancing. Yang penting kami harus profesional, fair play,” tutupnya. (mb/detik)

Pos terkait