2 Lumba-lumba Ditemukan Mati Tersangkut Jaring Nelayan di Rohil

Metrobatam, Rokan Hilir – Dua ekor lumba-lumba ditemukan mati di perairan Rokan Hilir (Rohil), Riau. Pihak kepolisian akan mengusut soal dugaan perdagangan lumba-lumba atas peristiwa ini.

Komandan Kapal Polisi IV Polair Polres Rohil Brigadir Ali Usman Daulay mengungkapkan hal itu kepada detikcom, Rabu (19/4). Menurut Ali, satu ekor lumba-lumba pada Senin (17/4) ditemukan tersangkut jaring nelayan di perairan Panipahan, Rohil.

Salah satu jenis mamalia yang dilindungi itu, kata Ali, panjangnya sekitar 1,5 meter dengan berat 38 kg. Ketika ditemukan, ada bekas luka di bagian sirip mamalia yang mulai langka di Rohil itu.

“Lumba-lumba itu diperkirakan sudah lama tersangkut di jaring nelayan. Karena kelamaan jaring tidak diangkat nelayan, jadi kemungkinan lumba-lumba ini tewas karena terlalu lama tersangkut,” kata Ali.

Bacaan Lainnya

Jaring nelayan ini, ujar Ali, biasanya dipasang di tengah laut pagi hari. Siang harinya, baru nelayan akan mengangkat jaringnya.

“Lumba-lumba itu tersangkut di jaring yang dipasang 16 mil dari bibir pantai,” katanya.

Sebelumnya, menurut Ali, pada 29 Maret 2017, ada juga lumba-lumba yang tersangkut jaring nelayan di Sinaboi. Lumba-lumba tersebut ditemukan dalam keadaan mati. “Dari dua peristiwa yang terjadi, ini bukan unsur kesengajaan,” tuturnya.

Walau demikian, pihak Polair Polres Rohil tetap akan memantau bila ada dugaan perdagangan lumba-lumba. “Kita terus lakukan sosialisasi ke nelayan dan masyarakat sekitarnya agar tidak melakukan perburuan lumba-lumba. Karena lumba-lumba termasuk satwa yang dilindungi undang-undang,” ujar Ali.(mb/detik)

Pos terkait