2 Nakhoda RI yang Diculik Kelompok Bersenjata di Sabah Berasal dari Buton

Suspected Somali pirates sit with their hands bound by rope on the deck of an Indian Coast Guard vessel in Mumbai February 10, 2011. REUTERS/Vivek Prakash

Metrobatam, Bogor – Dua nakhoda Indonesia diculik oleh kelompok tidak dikenal di perairan Malaysia. Keduanya diketahui berasal dari Buton, Sulawesi Tenggara.

“Jadi 2 WNI tersebut bekerja di dua kapal Malaysia. Kapal pertama adalah SSK 00520 F dengan kapten WNI dari Buton. Kemudian kapal yang kedua adalah kapal SN1154/4F. Kaptennya juga WNI yang berasal dari Buton,” ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Istana Bogor, Jawa Barat, Minggu (6/11).

Kemenlu, lanjut Retno, sudah melakukan koordinasi dengan KJRI Kota Kinabalu dan KJRI Tawao. “Kita sudah bergerak untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas dan juga melakukan koordinasi dengan otoritas setempat,” terangnya.

Retno mengatakan dirinya juga terus mencari informasi yang lebih rinci terkait penculikan tersebut. Menlu mencari informasi kepada pihak keamanan Malaysia, pemilik kapal dan 6 ABK yang berhasil lolos dari penculikan.

Bacaan Lainnya

Sebelumnya diberitakan dua nakhoda asal Indonesia diculik dari kapal Sandakan di perairan pantai timur Kuala Kinabatangan yang lokasinya dekat dengan Filipina pada hari Sabtu (5/11). Kedua orang tersebut diculik secara terpisah.

Kedua nakhoda Indonesia yang diculik berusia 52 tahun dan 46 tahun. Kapal-kapal mereka dicegat dan dirampok pada sekitar pukul 11.00 dan 11.45 waktu setempat.

Komandan pasukan keamanan Sabah Timur, Datuk Wan Bari Wan Abdul Khalid, mengatakan penculikan dua WNI terjadi di wilayah yang berjarak beberapa mil laut dari Sungai Kinabatangan. Lokasi diculiknya kedua orang tersebut dikenal dengan sebutan karang Pegasus.

“Dalam insiden pertama, lima orang bersenjata dengan speed boat naik ke kapal nelayan dan menculik kapten 52 tahun,” kata Wan Bari.

“Mereka meninggalkan dua awak berusia 47 tahun dan 35 tahun di atas kapal,” ujarnya.

Wan Bari mengatakan, orang-orang bersenjata tersebut kemudian melarikan diri ke arah perairan internasional setelah aksi penculikannya berhasil. Tak lama setelah peristiwa pertama, mereka berhasil menculik seorang kapten kapal lain asal Indonesia yang jaraknya tiga mil laut dari lokasi penculikan yang pertama. (mb/detik)

Pos terkait