2 Terduga Teroris JAD Rakit Bom Kimia di Kontrakan, Target Markas Densus dan TNI

Metrobatam, Cimahi – Terduga teroris, AR (21) dan SP (19), merakit bom kimia yang akan digunakan untuk menyerang markas polisi dan TNI. Keduanya gabung kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Densus 88 Polri menangkap AR dan SP di Bekasi, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

Mereka tinggal sekamar di lantai dua sebuah kontrakan, Jalan Padat Karya, Kelurahan Cibeber, Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jawa Barat. Lokasinya tepat di belakang Rest Area KM 125 Tol Purbaleunyi. Keduanya menghuni kontrakan seluas 15 meter persegi.

“Di sini tempat yang bersangkutan belajar merakit (bom), dalam bentuk kimia,” ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko di lokasi penggeledahan kontrakan tersebut, Rabu (25/9/2019) malam.

Petugas membawa empat kantong plastik dalam penggeledahan yang berlangsung hingga pukul 21.30 WIB tersebut. Namun, Truno belum bisa mengungkapkan barang-barang apa saja yang disita itu.

Bacaan Lainnya

Sementara itu, Deden Muttaqien (37), salah seorang pengurus kontrakan, tak begitu mengenal sosok AR. Sebab, kata dia, AR sering menunduk tanpa menyapa.

“Baru tiga bulan tinggal di sini, orangnya berperawakan kecil, putih dan agak sipit matanya. Kalau ketemu paling pakaiannya hanya kaus bergambar saja,” ucap Deden.

Ia tak mengetahui kamar disewa oleh AR dan SP ini dijadikan tempat merakit bom. “Saya jarang melihat ke (kamar) atas, yang saya tahu jika keluar mereka suka bawa tas, setelannya biasa saja,” tutur Deden.

Markas Densus dan TNI

Sejumlah terduga teroris kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang ditangkap di Bekasi dan Jakarta hendak menargetkan pengeboman kantor polisi dan TNI. Bahkan kelompok tersebut menyasar markas Densus 88 Polri.

Hal itu diungkapkan Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko di sela penggeledahan kamar kontrakan milik terduga teroris, AR (21) dan SP (19), di Kelurahan Cibeber, Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jawa Barat, Rabu (25/9/2019) malam.

“Rencana amaliahnya (peledakan) di beberapa kantor polisi, termasuk kantor Densus itu sendiri dan kantor TNI. Mereka jaringan JAD yang wilayahnya dari Jakarta sampai Bandung, Jawa Barat,” ujar Truno.

Soal keamanan di kantor polisi dan TNI serta objek vital lainnya, Truno mengklaim masing-masing instansi telah memiliki prosedur standar untuk mengamankan dari ancaman teroris.

“Kita sudah punya SOP untuk bagaimana mengamankan mako, asrama, instalasi objek vital serta masyarakat. Kita akan berdayakan dengan seluruh stakeholder yang ada, ada atau tak ada ancaman SOP itu kita jalankan,” kata Truno. (mb/detik)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *