Lima DJBC Sesumetera Gelar Operasi Gerhana 2016

Metrobatam.com Karimun – Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) menggelar Operasi Gerhana 2016 untuk mencegah tindak pidana penyelundupan barang ilegal dan narkotika di sepanjang perairan pesisir Pulau Sumatera.

“Kantor Wilayah DJBC Kepulauan Riau dan Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Balai Karimun juga terlibat dalam Operasi Gerhana itu,” kata Kepala Bidang Penindakan dan Sarana Operasi Kanwil DJBC Khusus Kepulauan Riau (Kepri) R Evy Suhartantyo dalam rilis yang diterima Antara di Tanjung Balai Karimun, Provinsi Kepri, Jumat.

Evy Suhartantyo menjelaskan, Operasi Gerhana tersebut dilaksanakan selama satu bulan penuh, 7 April-6 Mei 2016 yang dibuka Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi di dermaga Terminal Ujung Baru, Kamis (7/4) dengan sasaran operasi perairan sepanjang pesisir timur Pulau Sumatera.

Empat kantor wilayah lain yang juga terlibat dalam operasi tersebut, jelas dia, antara lain Kanwil DJBC Aceh, Kanwil DJBC Sumatera Utara, Kanwil DJBC Riau dan Sumatera Barat. Kemudian, ditambah unsur pangkalan, yaitu Pangkalan Sarana Operasi Tipe B Batam dan satu kantor pelayanan utama, yaitu Kantor Pelayanan Utama Batam.

Bacaan Lainnya

Operasi di bawah kendali Direktorat Penindakan dan Penyidikan DJBC itu, lanjut mantan Humas DJBC tersebut, merupakan operasi pencegahan upaya penyelundupan barang-barang ilegal, seperti pakaian bekas dan produk pangan (bawang, beras dan gula).

“Termasuk juga narkotika, psikotropika dan prekursor (NPP),” ucapnya.

Sedangkan perairan yang menjadi target operasi, kata dia lagi, adalah perairan sepanjang pesisir timur Pulau Sumatera yang merupakan perairan rawan perlintasan kapal-kapal penyelundupan.

Untuk sarana prasarana operasi, dia menjelaskan antara lain dilibatkan enam kapal Fast Patroli Boat (FPB) 28 meter, 8 meter kapal spee boat dan dua kapal Very Slender Vessel (VSV) dengan jumlah seluruhnya 16 kapal patroli bea dan cukai.

“Operasi ini sangat penting bagi Kanwil DJBC Khusus Kepri, karena perairannya berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia yang selama ini menjadi negara asal berbagai barang selundupan,” demikian Evy Suhartantyo.

Sumber : Antara

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *