Ini Pengakuan Mengejutkan Saksi Mata Eksekusi Mati

Father Charles Burrows Menyaksikan Detik-detik Eksekusi Mati (Sumber: ABC News)

Metrobatam.com, Cilacap – Rohaniawan Katolik Pendeta Charles Burrows menyaksikan langsung proses eksekusi mati di Nusakambangan, Jumat, 29 Juli 2016. Charles yang tinggal di Cilacap, kota yang tak jauh dari Nusakambangan, dipanggil untuk berbincang dengan dua dari 14 orang terpidana mati.

Dia mengaku tak bisa mengungkapkan dengan kata-kata, penderitaan para terpidana mati.

Meski begitu, dia menghitung, butuh waktu beberapa menit, hingga akhirnya terpidana mati itu meninggal dunia.

“Yang pertama butuh tujuh hingga delapan menit dan yang lain butuh waktu hingga 15 menit hingga akhirnya meninggal dunia,” kata Charles saat diwawancara di ABC Australia, kemarin.

Bacaan Lainnya

Charles, dan tokoh agama lain, dapat menyaksikan langsung hukuman mati di lokasi eksekusi karena tidak ada waktu lagi untuk berbincang dengan para narapidana. Dengan kebingungan besar yang dirasakan, dia kemudian mengawali proses eksekusi.

Pengalaman traumatik

Charles mengatakan menyaksikan hukuman mati adalah pengalaman traumatis.

“Mereka (para tokoh agama) diberikan beberapa menit untuk berbicara dengan para terpidana dan menenangkan mereka akan apa yang terjadi. Mereka kembali dan terpidana mati diikat pada sebuah tiang,” kata dia.

“Tak lama setelah para tokoh agama itu berbalik, ada beberapa menit yang dipersiapkan. Algojo kemudian menembakkan senapan mereka,” ucap dia menambahkan.

Tahanan ditutup mata

Para tahanan mati, kata Charles ditutup matanya. Mereka, kata Charles, berusaha meninggal dengan tetap bermatabat.

“Awalnya ada kemarahan dari para terpidana mati, tapi saat malam eksekusi, tak terlihat,” kata dia.

“Mereka menyadari akan mati, sehingga melakukan yang terbaik dan mencoba mati dengan bermatabat,” ucap dia menambahkan.

Charles tidak hanya mendampingi terpidana mati pada eksekusi Jumat malam itu. Sebelumnya, dia juga pernah mendampingi Myuran Sukumaran dan Andrew Chan yang dieksekusi tahun lalu.

 

Mb/Draem/Abcnews

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *