Juru Mudi Pompong Naas Tanjungpinang Diperiksa, Ini Pengakuannya

Metrobatam.com,Tanjungpinang – Said Ismarullah (40), juru mudi (Tekong,red) pompong naas tenggelam beberapa waktu lalu diperiksa penyidik Satuan Reskrim Polres Tanjungpinang, Selasa (30/8).

Usai diperiksa penyidik di ruang Satreskrim, kepada awak media Said menjelaskan kronologis kejadian naas pada Minggu(21/8) lalu. Diceritakannya bahwa pagi itu cuaca cukup baik, tidak ada angin dan hujan, hanya saja langit terlihat gelap. Berdasarkan perintah jalan dari penjual tiket pelabuhan keberangkatan dari Pelantar Kuning Tanjungpinang menyuruhnya berangkat. Dia pun langsung menurutinya.

“Setelah penumpang itu naik sudah cukup 15 orang, saya berangkat saat itu tidak ada hujan tidak ada angin. Cuma langit saja yang gelap,” ungkap Said Ismarullah kepada awak media usai diperiksa di Ruang Satreskrim Polres Tanjungpinang, Selasa(30/8) Sore.

Pada saat 10 menit berjalan, jelas Said, hujan turun disertai angin kencang sehingga membuat jarak padangnya terganggu dan menyebabkan mesin pompong mati.

Bacaan Lainnya

“Mau mundur tak bisa mau majupun tak bisa, pada saat mesin mati airpun mulai masuk ke dari belakang pompong,” ceritanya.

Semua penumpangnya panik begitu juga dengan Said, ombak begitu cepat menenggelamkan kapalnya. Dengan sekali hantaman dari sebelah kanan, pompongnya tenggelam namun masih dapat menjadi tumpuan untuk mengapung.

“Saya berusaha menyelamatkan penumpang, saya suruh naik keatas pompong,” ungkap pria yang menjadi tulang punggung keluarganya ini.

Berkat kepandaiannya berenang akhirnya Said sampai dipinggir pantai tepi laut Tanjungpinang, dan segera mendapatkan perawatan medis di IGD RSUD Kota Tanjungpinang.

Said tak dapat menahan sedih atas cobaan yang diberikan oleh sang pencipta. Katanya, semua terjadi begitu cepat, meskipun demikian Said juga mengakui, tanpa perintah penjual tiket untuk segera berangkat, dirinya juga tidak akan pergi berlayar.

“Jadi saya heran dengan kesaksian yang diberikan penjual tiket yang menuduhnya segaja memberangkatkan pompong pada saat hujan badai,” ujarnya kesalnya. (Budi Arifin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *