Kapolda Kepri Curiga Demo Penolakan UWTO Ditunggangi

Kapolda Kepri Brigjen Pol Sam Budigusdian

Metrobatam.com, Batam – Kapolda Kepri Brigjen Pol Sam Budigusdian minta pimpinan Badan Pengusahaan Batam untuk lebih komuniktif agar keputusan kenaikan Uang Wajib Tahunan Otorita (UWTO) yang kini jadi polemik bisaa dipahami seluruh lapisan masyarakat.

“Jangan sampai polemik ini dimanfaatkan pihak-pihak yang ingin cari panggung. BP Batam harus lebih komuniktif dengan mengajak bicara semua lapisan agar memahami kenaikan ini,” kata dia di Batam, Senin (14/11).

Kapolda mencurigai, banyaknya demo dan penolakan UWTO dimanfaatkan pihak tertentu khususnya yang punya lahan banyak karena keberatan atas ketegasan pemerintah dalam menaikan tarif UWTO tersebut.

“Jangan sampai ada yang cari panggung. Saya curiga pihak-pihak tertentu terusik dengan ketegasaan ini,” kata Sam.

Bacaan Lainnya

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Kapolda minta BP Batam mengajak pemilik-pemilik lahan untuk bertemu agar ada kesepakatan tentang permasalahan kenaikan UWTO berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan tersebut.

“Kalau masyarakat yang memiliki lahan sedikit sepertinya tidak ada masalah. Namun tetap harus ada komunikasi yang baik dari BP Batam,” kata dia.

Bagi masyarakat Kapolda mengimbau agar tidak memaksakan kehendak untuk membatakan kenaikan tarif UWTO tersebut karena proses penolakan melalui jalur hukum tengah berlangsung.

“Jangan memaksakan kehendak, upaya hukum masih berlangsung. Kalau memaksa makar namanya,” kata Sam.

Senin pagi sebagian pertokoan di Batam tutup sebagai upaya dukungan penolakan UWTO di Batam. Sebelumnyaa beredar ajakan untuk menutup usaha selamatiga hari sebagai wujud penolakan UWTO.

Di Nagoya, Jodoh, dan sejumlah tempat perdagangan lain di Batam nampak polisi berupaya mengajak pemilik usaha agrar tidak menutup usahanya.

Dalam beberapa minggu terakhir, aksi unjukrasa menolah UWTO terus terjadi di depan Kantor BP Batam. Sepanduk penolakan UWTO juga terpasang hampir diseluruh wilayah Kota Batam.(mb/Antara)

Pos terkait