KM Sabuk Nusantara 62, Layani Rute Pelayaran Sejumlah Pulau Lingga

Ilustrasi KM Sabuk Nusantara 62

Metrobatam.com, Lingga – Kapal Perintis KM Sabuk Nusantara 62, yang merupakan kapal ke tiga bantuan transportasi laut dari Kementrian Perhubungan RI untuk Kepulauan Riau, resmi melayani rute pelayaran sejumlah pulau-pulau di Lingga.

Selamat, Kepala Bidang (Kabid) Perhubungan Laut dan Udara di Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Lingga mengatakan, KM Sabuk Nusantara 62 tersebut telah memulai pelayaran perdana antar daerah di Kepri, sejak Rabu (2/11) lalu.

“Sabtu (5/11) kemarin sudah labuh jangkar di pelabuhan Dabosingkep. Laporannya sudah masuk. Nanti pelayarannya per 10 hari sekali,” kata dia dihubungi dari Daik Lingga, Senin.

Menurut Selamat, dengan aktifnya KM Sabuk Nusantara 62 ini, telah menambah satu lagi kemudahan akses transportasi antar pulau dan daerah bagi masyarakat Lingga.

Bacaan Lainnya

Bantuan Menhub tersebut juga disambut baik pemereintah Kabupaten Lingga, karena sejalan dengan upaya daerah memperkuat akses transportasinya hingga ke pulau-pulau terluar yang sulit dijangkau seperti Pulau Berhala dan Pekajang.

Selain itu, lanjutnya, dengan adanya kapal perintis KM Sabuk Nusanatara yang menghubungkan antara Provinsi Kepri, Bangka Belitung dan juga Kalimantan, menjadi harapan daerah, untuk mampu meningkatkan arus masuknya barang ke Kabupaten Lingga.

“Kapal ini terus melayani rute yang telah ditentukan walaupun tidak ada penumpang,” terangnya.

Adapun rute KM Sabuk Nusantara tersebut yakni, Tanjungpinang-Senayang-Dabosingkep-Berhala-Pekajang-Belinyu-Terempa-Pontianak.

Namun, untuk rute sandar di pulau Berhala masih akan menunggu kesiapan pembangunan pelabuhan yang rencananya dibangun oleh Pemprov Kepri.

“Sekarang ini masih belum ada, jadi kita sampai ke Dabo saja, habis itu langsung ke Pekajang. Jadi, untuk Berhala kita masih menunggu pelabuhan terbangun dulu,” terangnya.

Ungkapnya, rencana pembangunan pelabuhan Berhala yang memang akan dibangun Pemprov Kepri tahun 2016 ini sempat tertunda dikarnakan kondisi keungan yang sedang sulit. Namun, pembangunan tersebut telah dimasukkan untuk menjadi prioritas pada tahun 2017 mendatang.

Selamat juga tengah menyiapkan usulan perubahan sandar Sabuk Nusantara dari pelabuhan Dabosingkep menjadi pelabuhan Jagoh.

Hal itu mengingat pelabuhan Dabosingkep dalam kondisi dangkal sehingga menyulitkan kapal dengan kapasitas 400 penumpang itu sandar dan hanya labuh jangkar di depan pelabuhan saja.

“Sementara di Jagoh yang pelabuhannya sudah renovasi, saat ini sudah bisa sandar kapal yang lebih besar,” imbuhnya.

Terkait kebutuhan informasi bagi para penumpang yang ingin menggunakan jasa kapal perintis tersebut, dikatakan Selamat, khusus Dabosingkep dapat langsung ke kantor syahbandar.

“Harga tiketnya saya belum tahu secara pasti,” tutupnya.

Mb/Antara

Pos terkait