Tim WFQR Lantamal IV Selamatkan Kapal KM Berkah Utama yang Alami Kecelakaan di Lingga

kapal KM Berkah Utama yang mengalami kecelakaan laut dan karam di perairan Pulau Sebayur Kabupaten Lingga, Rabu(25/1) siang.

Metrobatam.com, Lingga – Tim WFQR Lantamal IV menyelamatkan kapal KM Berkah Utama yang mengalami kecelakaan laut dan karam di perairan Pulau Sebayur Kabupaten Lingga, Rabu(25/1) siang.

Danlantamal IV Laksamana Pertama TNI S. Irawan S.E mengatakan kapal berukuran 22 GT ini,  berlayar dari pulau Nipah Panjang menuju Tanjungpinang.

Namun ditengah perjalanan tepatnya di sekitar perairan  Tanjung Buku sekitar pukul 23.00 WIB, Kapal ini bermutan 29 ton hasil kebun berupa Pisang, Kelapa, Jengkol dan Jagung ini diterjang angin ribut sehingga memaksa nahkoda kapal untuk menjalankan kapal dengan kecepatan rendah.

“Setelah berjuang melepaskan diri dari terjangan angin ribut, akhirnya kapal dapat melanjutkan perjalanan. Namun ditengah perjalanan sekitar pulau Sebayur, KM Berkah Utama kehabisan bahan bakar untuk menjalankan mesin robin yang berfungsi memompa air laut yang masuk ke kapal,” ujar Laksma TNI S. Irawan.

Bacaan Lainnya

Melihat air laut terus masuk memenuhi kapal, nahkoda memerintahkan anak buah kapal untuk membuang muatan kapal ke laut dengan harapan mampu mengurangi beban kapal.

Namun usaha tersebut sia-sia karena air laut terus masuk memenuhi bagian dalam kapal dan akhirnya KM. Berkah Utama karam di sekitar perairan antara pulau Sebayur dan pulau Cukas.

“Tim WFQR Lantamal IV dengan menggunakan Patkamla Kuala Cenaku melakukan proses evakuasi terhadap nahkoda beserta 5 orang ABK serta muatan kapal yang berhasil diamankan,” kata S Irawan.

Atas kejadian ini, S Irawan kembali mengingatkan dan menghimbau kepada seluruh masyarakat yang melaksanakan aktifitas dilaut untuk berhati-hati dan selalu waspada terhadap kondisi cuaca, mengingat saat ini musim utara dimana gelombang laut tergolong cukup tinggi disertai dengan hembusan angin yang sangat kencang dan diperburuk dengan hujan lebat.

“Dalam kondisi seperti ini, masyarakat jangan terlalu memaksakan diri untuk berlayar, siapkan segala sesuatunya sebelum memulai pelayaran, utamakan faktor keselamatan baik keselamatan personel maupun materiil,” Himba. (Budi Arifin)

Pos terkait