Listrik Belum Naik, Tarif Batam Lebih Murah dari Pada Tanjungpinang

Samsul Bahri, Coorporate Secretary bright PLN Batam memberi keterangan kepada wartawan seputar rencana isu kenaikan tarif PLN Batam, Jumat (3/3/2017)

Metrobatam.com, Batam – PT. Pelayanan Listrik Nasional (PLN) Batam selaku operator kelistrikan mengaku belum memperoleh surat persetujuan penyesuaian tarif dari DPRD maupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau. Dengan demikian perlu diberitahukan kepada masyarakat, khususnya pelanggan bright PLN Batam bahwa hingga saat ini belum ada kenaikan tarif sedikitpun.

Demikian disampaikan Samsul Bahri, Coorporate Secretary bright PLN Batam dihadapan sejumlah wartawan dalam acara jumpa pers menyangkut isu kenaikan tarif yang berkembang saat ini di Sei Panas, Jumat (3/3/2017). “Hingga saat ini belum ada kenaikan tarif sedikitpun. Hal ini perlu digaris bawahi agar isu kenaikan tarif ini tidak terus berkembang. bright PLN Batam telah masih dalam tahapan mengusulkan penyesuaian kenaikan tarif listrik kepada Pemprov Kepri,”ujar Samsul menjelaskan.

Samsul menjelaskan, tujuan bright PLN Batam mengajukan kenaikan tarif yakni untuk meningkatkan pelayanan dan investasi membangun infrastruktur ketenagalistrikan di Batam, diantaranya mengganti jaringan yg sudah tua, maintenance mesin pembangkit, menambah trafo. Ditargetkan tidak ada lagi daftar tunggu penyambungan baru dan masyarakat dapat menikmati listrik dari bright PLN Batam hingga pelosok Kota Batam.

Menanggapi isu kenaikan tarif yang terlalu tinggi, Samsul mengaku heran dari mana angka 47 hingga 58 persen tersebut muncul, karena bright PLN Batam tidak pernah mengajukan prosentase tersebut. Dijelaskannya, bright PLN Batam hanya mengajukan kenaikan tarif berdasarkan harga Rp 1.352 per KWH. Harga tersebut diajukan karena biaya pokok produksi untuk membangkit 1 KWH listrik saat ini nilainya sebesar itu. Bahkan harga per KWH tersebut masih dibawah tarif nasional yang saat ini diberlakukan di Tanjungpinang atau Belakang Padang.

Bacaan Lainnya

“Kami sebenarnya tidak pernah menyebut prosentase penyesuaian 47% atau 58%. Kami hanya mengajukan harga Rp 1.352, karena kalau prosentase terlalu besar. Padahal itu disebabkan oleh tarif yang tak pernah naik semenjak 2008 sehingga terlihat besar. Lain ceritanya jika komponen tarif adjusment diberlakukan, sehingga tidak mengagetkan masyarakat. Seperti ini yang berlaku untuk tarif nasional naik dan turunnya cuman 2-6 Rupiah, tergantung harga energi primer, inflasi dan nilai tukar,”jelas Samsul.

Samsul mengakui bahwa untuk mengajukan kenaikan tarif ini merupakan keputusan yang berat diambil oleh manajemen bright PLN Batam, namun hal tersebut harus dilakukan untuk menjamin pasokan dan perbaikan pelayanan terhadap kelistrikan di Kota Batam. bright PLN Batam menyerahkan keputusan tersebut sepenuhnya kepada pemerintah daerah. Jika pemerintah daerah tidak menyetujui kenaikan tersebut, brght PLN Batam tetap akan bekerja profesional melayani pelanggan, tentunya sesuai kemampuan biaya operasional dan investasi yang ada.

“Tentunya tidak langsung ada pemadaman, tapi ada jangka waktu sampai kapan bisa bertahan dengan biaya operasional yang terbatas dan jaringan yang sudah banyak overload. Atau bahkan, jika akhirnya PLN Batam dikembalikan ke pemerintah pusat, juga tidak masalah. Namun tentunya tarif akan mengikuti nasional. Semuanya kami serahkan ke regulator,”ujarnya.

Samsul mengajak semua elemen masyarakat untuk melihat jernih persoalan ini, sebab ini kenaikan tarif ini nantinya bukan semata-mata untuk mengejar keuntungan yang lebih tinggi, tapi bagaimana untuk meningkatkan pelayanan dan investasi di bidang kelistrikan seiring dengan perkembangan zaman. bright PLN menghargai pendapat, kritikan dan masukan berbagai pihak terhadap isu kenaikan tarif ini, namun Samsul meminta agar masalah ini diduduk secara proporsional dan profesional.

“bright PLN Batam sangat terbuka bagi siapa saja yang ingin berdiskusi dg PLN Batam terkait ketenagalistrikan termasuk tarif

. Kami PLN Batam membuka ruang untuk audiensi dengan berbagai kelompok masyarakat sehingga komunikasi dapat terjalin dua arah. Mari kita diskusi dan kami pikir tidak perlu kearah demonstrasi. Selama ini mungkin masyarakat mendapatkan informasi yang simpang siur terkait penyesuaian tarif PLN Batam, maka dari itu silahkan saja jika ingin mendapat kejelasan langsung dari PLN Batam. Kami akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui media dan secara langsung,”himbaunya. (ez)

Pos terkait