Siswi di Riau Bunuh Diri karena Dibully, KPAI Minta Diusut Tuntas

Metrobatam, Jakarta – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyayangkan adanya siswi SMA bernama Elva Lestari (16) di Bangkinang, Kampar, Riau yang bunuh diri karena mendapat bully dari teman-temannya. KPAI meminta kasus ini diusut tuntas.

“Kematian adik EL harus diusut, agar hal ini menjadi pelajaran semua pihak, baik sekolah maupun orang tua di rumah. Untuk pihak sekolah, pengusutan untuk mencegah agar hal serupa tak terjadi lagi dan pihak sekolah dapat mendidik kepekaan guru di lingkungan sekolah untuk mencegah adanya bully kembali di sekolah,” kata komisioner KPAI Retno Listyarti dalam keterangannya, Selasa (1/8).

Menurut Retno, bila Elva sampai melakukan aksi bunuh diri, berarti dia sudah menerima aksi bully sejak lama. Karena itu, Retno mengingatkan agar orang tua dan guru agar peka ketika ada anak yang merasa tertekan karena di-bully.

“Hal ini untuk mencegah tindakan yang lebih jauh yaitu bunuh diri. Orang dewasa di lingkungan anak harus memiliki kepekaan dan cepat tanggap ketika korban mengeluh terhadap bully yang menimpanya,” papar Retno.

Bacaan Lainnya

Paur Humas Polres Kampar Iptu Deni Yusra sebelumnya mengatakan ada dugaan Elva bunuh diri setelah tak tahan di-bully teman-temannya di sekolah. Keluarga menyebut korban pernah mengadu karena sering di-bully

Lebih lanjut Deni menjelaskan korban menceburkan diri pada Minggu (30/7) siang. Korban merupakan warga Bangkinang yang sengaja ke Desa Kumantan, yang jaraknya sekitar 1 km, untuk menceburkan diri ke sungai. Pinggiran Sungai Kampar di desa tersebut berpantai, namun semakin ke tengah semakin dalam.

Ketika korban sampai ke tengah sungai, kata Deni, spontan korban pun hanyut. Warga yang melihat itu langsung memberi tahu warga lain. Sempat dilakukan pencarian oleh warga dan pihak keluarga. Namun korban baru ditemukan hari ini.

“Tadi pihak keluarganya menjelaskan ke kita kalau korban selama ini sudah minta pindah sekolah. Alasannya karena korban sering di-bully kawan-kawannya,” kata Deni.

Sebelum Elva melakukan aksi nekatnya, kata Deni, beberapa hari terakhir korban sudah tidak mau sekolah lagi. Korban mendesak pihak keluarga segera memindahkannya ke sekolah lain.

“Sebenarnya sebelum kejadian dugaan bunuh diri ini, pihak keluarganya berencana akan mendatangi pihak sekolah terkait keluhan korban,” ucap Deni.

Walau demikian, katanya, sekalipun korban sudah meninggal dunia, pihak keluarga akan tetap meminta klarifikasi ke sekolahnya. “Pihak keluarga ingin tahu apa sebenarnya yang terjadi di sekolah itu. Katanya, biar jangan ada korban berikutnya yang di-bully di sekolah,” tutur Deni.(mb/detik)

Pos terkait