Upacara Penurunan Bendera, Meski Hujan Deras dan Petir di Langit Batam

(Foto :Facebok)

Metrobatam.com, Batam – Tepuk tangan masyarakat Kota Batam mengiringi derap langkah Paskibra saat upacara penurunan bendera di Dataran Engku Putri dimulai, Kamis (17/8) sore. Tak hanya itu, satu per satu penonton turun ke tepi lapangan meski hujan deras dan petir terus menyambar di langit Batam. Partisipasi ini ditunjukkan sebagai bentuk dukungan semangat untuk pasukan dan peserta upacara.

Tepat pukul 17.30 bendera merah putih diturunkan dengan iringan lagu Indonesia Raya dari drum band Bahana Barelang. Setelah bendera lepas dari ikatan, tepukan tangan penonton kembali menggema untuk para pasukan. Begitu pula ketika pasukan bergerak kembali ke arah panggung utama untuk menyerahkan bendera ke Inspektur Upacara, Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad.

“Keren banget, merinding lihatnya. Salut buat para petugas dan peserta upacara,” apresiasi warga yang menonton dari tepi lapangan.

Kebahagiaan atas suksesnya upacara penurunan bendera diteriakkan Paskibra melalui yel-yel. Gerakan tari, tepukan tangan, hentakan kaki mengiringi yel-yel yang dinyanyikan Paskibra di hadapan penonton di luar lapangan. Bahkan komandannya pun diangkat dan diceburkan ke kolam kecil sebelum pasukan benar-benar bubar.

Bacaan Lainnya

Sementara itu di tengah lapangan tampak inspektur upacara menyalami komandan upacara, peserta upacara, serta pasukan Bahana Barelang Drum Corps. Dan terakhir ucapan selamat disampaikan kepada Paskibra yang sudah menunggu di pintu utama Kantor Walikota Batam menuju Dataran Engku Putri.

Karena kondisi yang tidak memungkinkan, pada upacara penurunan bendera ini tidak ada atraksi atau pertunjukan apapun. Meski beberapa pendukung acara sudah bersiap di sekitar lapangan. Seperti penampilan angklung dari Sokka Gakai.

Berbeda dengan upacara detik-detik Proklamasi. Berbagai atraksi ditampilkan di upacara pagi hari. Mulai dari drama kolosal berjudul “Laskar Fisabilillah” persembahan prajurit TNI. Drama kolosal ini menceritakan tentang perjuangan pahlawan melayu asal Kepulauan Riau, Raja Haji Fisabilillah saat mengusir penjajah Belanda di abad ke-18.

Saat upacara pagi dimulai, penonton juga dipukau dengan naiknya bendera berukuran raksasa di bangunan tinggi, depan Dataran Engku Putri. Selain itu, penonton juga dihibur pertunjukan koloni senjata oleh prajurit Yonif Raider Khusus 136/Tuah Sakti. Serta pencak silat Suci Hati dari anak sekolah, binaan Kodim 0316/Batam.

Walikota Batam, Muhammad Rudi selaku inspektur Upacara Pengibaran Bendera berharap masyarakat Batam ke depan semakin kompak.

“Di usia 72 tahun Indonesia ini, Batam harus lebih baik dari yang ada sekarang. Dan untuk masyarakat, mari kita bersatupadu. Semua yang jadi masalah, kita selesaikan bersama,” pesannya.

MCB

Pos terkait