Ditangkap Di Batam, Suami yang Diduga Bunuh Pegawai BNN Dibawa ke Bogor

Metrobatam, Jakarta – Polisi menangkap Abdul Malik Azis, suami yang diduga membunuh istrinya Indria Kameswari (38), pegawai Balai Diklat BNN. Azis yang ditangkap di Batam itu akan dibawa ke Bogor siang ini.

“Rencananya siang ini (akan dibawa dari Batam),” kata Kabag Humas BNN Kombes Sulistiandriatmoko, dalam keterangannya, Senin (4/9).

Sulis menerangkan tersangka akan dibawa langsung ke Polres Bogor. Penyidikan juga akan dilakukan oleh Polres Bogor. “Penyidikan dilakukan oleh Polres Kabupaten Bogor,” terangnya.

Azis ditangkap sekitar pukul 23.00 WIB di Batam, Kepulauan Riau, Minggu (3/9). Penangkapan tersangka ini dilakukan atas kerja sama tim gabungan yang terdiri dari Polres Bogor, Direktorat dan Pengejaran Deputi Bidang Pemberantasan BNN dan Polda Kepri.

Bacaan Lainnya

Sebelumnya diberitakan, Indria ditemukan meninggal dunia di Perumahan River Valley Blok B2 Desa Palasari, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor. Indria ditemukan tewas sekitar pukul 07.30 WIB, Jumat (1/9).

Dari hasil olah TKP, polisi menemukan luka di punggung korban. Indira pun dikabarkan sempat terlibat cekcok dengan suaminya sebelum ditemukan tewas.

Sebelumnya diberitakan BNN mengirim tim untuk mengejar pelaku pembunuhan pegawai Balai Diklat BNN Indria Kameswari (38). Tim tersebut akan bekerjasama dengan kepolisian.

“BNN kirim tim penindakan dan pengejaran, tim BNN dilibatkan untuk cari pelaku. Tim ini nanti gabung sama Polres Bogor,” jelas Sulistiandriatmoko, Sabtu (2/9).

BNN menduga Indria tewas ditangan suaminya sendiri AM yang menghilang secara tiba-tiba. AM juga sempat cekcok mulut dengan Indria sesaat sebelum kejadian.

“Iya diduga suaminya karena pada waktu bersamaan suami nggak ada di tempat. Suami ada di tempat pada hari Jumat tapi pas warga mendobrak suami nggak ada, diduga kuat suaminya,” katanya.

Anak Indria sempat berteriak sesaat sebelum ibunya ditemukan tewas oleh warga. Pihak BNN juga belum mengetahui penyebab Indria cekcok dengan suaminya. “Jadi infonya ini anaknya teriak-teriak pada Jumat (1/9) pagi terus warga datang dan melihat Indria sudah meninggal dunia,” ungkapnya.

“Belum tahu kenapa mereka cekcok, karena polisi belum bisa interograsi suaminya. Sementara masih dikejar Polres Bogor,” sambungnya.

Indria diduga tewas dengan tembakan senjata api di punggungnya. Saksi sempat mendengar suara letusan senjata api sesaat sebelum Indria ditemukan tewas. Kapolres Kabupaten Bogor, AKBP AM Dicky Pastika membenarkan keterangan saksi tersebut.

“Kalau dari saksi-saksi itu kan ngomong, ada bunyi tembakan,” ujar Kapolres Kabupaten Bogor, AKBP AM Dicky Pastika Gading saat dikonfirmasi detikcom, Minggu (3/9).

Diperlukan hasil visum untuk memastikan Indria tewas dengan senjata api. “Ditemukan dalam kondisi luka di punggunggnya, sudah visum hasil visumnya belum keluar,” kata Dicky.

Kepala Keamanan perumahan, mengatakan suami Indria terakhir kali terlihat pada sekitar pukul 03.00 WIB, Jumat (1/9).

“Suaminya itu masuk ke perumahan sekitar jam 3 pagi, pas malam takbiran. Dia pakai mobil Avanza putih,” kata Maulana kepada wartawan, Sabtu (2/9/2017).

Pada sekitar pukul 07.00 WIB, suami korban keluar dari rumah sekitar pukul 07.00 WIB. Saat itu suami korban menggunakan mobil. “Kaya buru-buru gitu keluarnya, agak ngebut,” sambungnya.

(mb/detik)

Pos terkait