Prabowo Sebut Bantuan Pemerintah Pencitraan, PDIP: Tidak Mendasar

Metrobatam, Jakarta – Ketua Umum Partai Gerindra menyebut pemberian bantuan Pemerintah Indonesia kepada etnis Rohingya sebagai bentuk pencitraan. Anggota Komisi I DPR RI F-PDIP Charles Honoris mengatakan ucapan Prabowo tidak berdasar.

“Statement Prabowo mengada-ada dan tidak berdasar. Pemerintahan Jokowi sedang melakukan segala upaya yang dimungkinkan untuk segera menghentikan siklus kekerasan di Rohingya,” ujar Charles dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (16/9).

Charles merasa heran dengan tudingan Prabowo tersebut. Ia balik bertanya ke Prabowo apa yang harus dilakukan pemerintah agar tidak dianggap pencitraan.

“Lalu saya ingin kembali bertanya kepada Pak Prabowo apa yang harus dikerjakan pemerintah agar tidak disebut pencitraan?” tanya Charles.

Bacaan Lainnya

“Apakah harus mengirim pesawat tempur untuk mengebom Yangon? Apakah harus mengirimkan prajurit TNI ke Myanmar untuk melakukan invasi militer? Atau apa?” lanjutnya.

Politikus PDIP ini menjelaskan jika Myanmar merupakan negara yang berdaulat. Sehingga mempunyai mekanisme hukum internasional yang harus dilalui, seperti resolusi Dewan Keamanan PBB.

Ia menyebut saat ini Pemerintah Indonesia sedang berusaha menghentikan kekerasan yang dialami etnis Rohingya. Sehingga ia meminta agar isu ini tidak dibuat untuk menyerang Pemerintahan Joko Widodo.

“Pemerintah sedang berupaya maksimal melalui opsi-opsi yang tersedia untuk menghentikan siklus kekerasan di Myanmar. Saya berharap tidak ada pihak-pihak yang menggunakan cara-cara murahan seperti menunggangi isu Rohingya untuk mendegradasi kerja-kerja pemerintahan Jokowi-JK,” tegasnya.

Sebelumnya, Prabowo mengatakan bantuan yang dikirimkan oleh pemerintah Indonesia ke Rohingya tersebut hanya bentuk pencitraan semata. Hal tersebut disampaikan Prabowo saat berorasi dalam Aksi Bela Rohingya 169 di depan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Sabtu (16/9). Menurutnya, sebelum memberikan bantuan ke luar negeri, Indonesia, menurutnya, harus kuat terlebih dahulu di dalam.

“Tapi kita memperkuat diri supaya orang denger kita bicara. Terus terang saja, negara kita sedang dalam keadaan tidak punya uang karena kita utang terus, kita pinjam uang untuk biaya, kita pinjam uang,” ujar Prabowo di depan massa aksi. (mb/detik)

Pos terkait