Korban Penembakan Brutal di AS 58 Orang Tewas, 500 Luka-luka

Las Vegas – Penembakan brutal yang terjadi saat konser di dekat Kasino Mandala Bay, Las Vegas menewaskan setidaknya 58 warga dan melukai lebih dari 500 lainnya. Penembakan ini disebut tragedi yang paling mematikan dalam sejarah modern di Amerika Serikat.

Pelaku penembakan adalah Stephen Paddock (64) yang menembak dari lantai 32 Hotel Mandala Bay. Polisi setempat mengatakan pelaku tidak mempunyai riwayat tindak kriminal dalam hidupnya.

“Kami tidak mengetahui apa yang ia percayai. Saya tidak bisa membaca pikiran dari psikokat,” ujat Sheriff Chalrk County, Joseph Lombardo kepada wartawan seperti dilansir dari Reuters, Selasa (3/10).

ISIS mengklaim bertanggung jawab atas penembakan brutal tersebut. Namun otoritas setempat menegaskan tidak ada bukti yang mengaitkan pelaku dengan organisasi militan manapun.

Bacaan Lainnya

Stephen Paddock bunuh diri sekitar kurang lebih 15 menit usai menembaki warga yang sedang menonton konser. Polisi belum mengetahui sumber dari senjata yang digunakan Paddock.

Saudara dari Paddock, Eric Paddock, bahkan tak tahu dari mana pelaku mendapatkan senjatanya. Menurutnya, Stephen Paddock tak memiliki latar belakang militer.

“Dia tak memiliki latar belakang militer atau apa pun seperti itu,” kata Eric seperti dilansir BBC.

Reuter menyebutkan, ISIS mengklaim bertanggung jawab atas peristiwa mematikan itu. Padahal aparat setempat belum mengidentifikasi motif dari penembakan ini.

“Serangan di Las Vegas telah dilakukan oleh tentara ISIS dan dia melakukannya sebagai respons atas seruan untuk menargetkan negara bagian dari koalisi,” tulis Reuters yang mengutip situs terafiliasi ISIS, Amaq News Agency.

Otoritas AS menyatakan, pihak keamanan masih memeriksa klaim itu. Sejauh ini otoritas AS baru menyatakan bahwa pelaku berada di lantai 32 hotel saat melakukan aksinya.

Di kamar hotelnya itu ada 10 senjata otomatis. Dia menembak dirinya sendiri sebelum polisi tiba di kamarnya.

Polisi Temukan Alat Peledak

Polisi menemukan 18 pistol beserta alat peledak dan ribuan peluru dari kediaman pelaku penembakan di Las Vegas, Stephen Paddock (64). Saat ini polisi tengah melakukan pemeriksaan intensif terkait penemuan sejata tersebut.

Sheriff kepolisian Las Vegas Joe Lombardo mengatakan saat ini tengah fokus pada empat tempat kejadian perkara, seperti dilansir CNN, Selasa (3/10). Empat tempat kejadian perkara tersebut adalah ruangan di Hotel Mandalay Bay tempat Paddock menginap, lokasi konser, rumah pelaku di Mesquite, Nevada dan pasukan SWAT saat ini berjaga di wilayah utara Nevada.

Polisi menemukan 18 senjata tersebut di rumah Paddock yang berada di Mesquite, Nevada. Polisi juga memeriksa beberapa peralatan elektronik yang mencurigakan.

Sebuah toko senjata di Mesquite, Nevada, Amerika Serikat diketahui menjual senjata pada Stephen Paddock (64). Paddock menggunakan senjata yang didapatnya dari toko untuk melakukan penembakan di Las Vegas.

Toko senjata yang menjual kepada Paddock bernama Guns & Guitars. General manager toko Cristopher M Sullivan mengatakan, telah menjual senjata tersebut kepada Paddock sesuai aturan yang berlaku.

“Kami ikut berduka atas tragedi ini dan segenap pikiran beserta doa kami bersama dengan keluarga yang kehilangan nyawa dan luka. Tuan Paddock adalah konsumen kami dan membeli senjata dari toko kami. Meski demikian, semua persyaratan yang dibutuhkan sudah diperiksa dan sesuai dengan aturan hukum yang ada. Dia tidak pernah terindikasi tidak stabil. Kami saat ini bekerja sama dengan investigasi yang sedang dilakukan semampu kami,” tutur Sullivan seperti dilansir CNN.

Polisi saat ini telah menemukan 10 senapan di Hotel Mandalay Bay, tempat Paddock menginap. Polisi juga menemukan 18 pistol lainnya beserta ribuan peluru di rumah Paddock yang berada di Mesquite, Nevada.

Petugas yang berwenang telah memeriksa pelayan hotel. Pelayan hotel yang diperiksa mengatakan tidak ada sesuatu yang mencurigakan pada kamar Paddock yang telah ditinggali sejak Kamis (28/9) lalu. (mb/detik)

Pos terkait