No Deal! Aziz Syamsuddin Tak Dilantik Jadi Ketua DPR, Lebih dari 50% Tolak Aziz

Metrobatam, Jakarta – Rapat Badan Musyawarah DPR antara pimpinan DPR dan 10 Fraksi di DPR selesai. Rapat yang membahas soal pengunduran diri Setya Novanto dari kursi ketua DPR dan penunjukan Aziz Syamsuddin sebagai pengganti Novanto itu menghasilkan beberapa keputusan.

Rapat Bamus DPR digelar di lantai 3 gedung Nusantara III kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/12). Salah satu hasilnya ialah Bamus menerima pengunduran diri Novanto.

Bamus juga membahas soal surat penunjukan Aziz Syamsuddin oleh Novanto sebagai ketua DPR. Namun, terkait Aziz, Bamus DPR tak menyepakati Aziz sebagai ketua DPR.

“Semua surat yang masuk akan dibacakan. Yang dibacakan nomornya dan perihalnya,” ujar Ketua F-Golkar Robert Kardinal usai Bamus.

Bacaan Lainnya

Robert menegaskan Aziz Syamsuddin tak akan dilantik hari ini. Soal ketua DPR pengganti Novanto, Bamus menyerahkan kembali ke internal Golkar. “Nanti akan dibicarakan di partai sendiri. Tidak, tidak (Aziz tidak jadi ketua DPR),” ucapnya.

Suara-suara penolakan Aziz Syamsuddin menjadi Ketua DPR bertambah. Kini, sebanyak 56 dari 91 anggota Fraksi Golkar membubuhkan tanda tangan penolakan.

Sebelumnya, terdapat 50 anggota F-Golkar yang meneken surat penolakan pada hari Senin (11/12). Enam orang lagi yang menolak antara lain Ketua Pansus Angket KPK Agun Gunandjar, Noor Achmad, M Luthfi, Wasista Bambang Utoyo, Bambang Soetrisno, dan Firmandez.

Nama-nama lainnya yang sudah membubuhkan tanda tangan antara lain Sekretaris F-Golkar Agus Gumiwang dan eks Ketua DPR Ade Komarudin. Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) juga ikutan menolak Aziz jadi Ketua DPR.

Novanto sudah menuliskan surat pengunduran dirinya sebagai Ketua DPR ke DPP Golkar, F-Golkar, dan pimpinan DPR. Novanto sekaligus menunjuk Aziz menjadi penggantinya.

Surat ini ditindaklanjuti dalam rapat Badan Musyawarah (Bamus) hari ini. Rapat Bamus menyepakati bahwa Aziz tidak jadi ditunjuk menjadi Ketua DPR. Suara-suara penolakan Aziz jadi Ketua DPR juga datang dari 50 anggota F-Golkar, termasuk Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet).

“Nanti akan dibicarakan di partai sendiri. Tidak, tidak (Aziz tidak jadi ketua DPR),” ujar Ketua F-Golkar Robert J Kardinal seusai rapat Bamus.

Tunggu Hasil Bamus

Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyatakan, pelantikan Aziz Syamsuddin sebagai Ketua DPR belum tentu dilakukan dalam sidang paripurna DPR, Senin (11/12). Hal itu karena rapat Badan Musyawarah (Bamus) DPR yang terdiri dari seluruh pimpinan Fraksi di DPR masih belum mengambil kesimpulan.

“(Pelantikan Aziz) ya tidak tahu. Makanya kami tunggu hasil Bamus,” ujar Fadli di Gedung DPR, Jakarta.

Fadli menuturkan, rapat Bamus DPR saat ini tengah membahas surat pengunduran diri Setnov dan penunjukkan Azis sebagai Ketua DPR. Dalam rapat itu, beberapa fraksi meminta Golkar menyelesaikan masalah di internalnya sebelum menunjuk Aziz sebagai Ketua DPR.

Untuk diketahui, masalah di internal Golkar saat ini terkait status Setnov sebagai ketum Golkar dan Ketua DPR di tengah posisinya sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek e-KTP.

“Ada yang meminta segera, ada yang meminta untuk ditunda dulu sampai masalah di internal partainya selesai,” ujarnya.

Di sisi lain, Fadli menyampaikan, DPR harus mengikuti ketentuan UU MD3 dalam memproses pergantian Ketua DPR. Oleh karena itu, ia menolak bekomentar soal adanya permintaan kocok ulang pimpinan DPR yang diajukan Fraksi PDIP sebagai solusi menyelesaikan masalah tersebut.

“Bicara soal itu kita bicara mengenai UU MD3. Kita tidak bisa bekerja di luar UU,” ujar Fadli.

Sementara itu, Sekretaris Fraksi PAN Yandri Susanto menyatakan pihaknya menyerahkan pergantian Ketua DPR kepada Fraksi Golkar. Namun, ia berharap, sosok pengganti Setniv dimusyawarahkan terlebih dahulu di internal Golkar.

“Kalau kita menyerahkan kepada Golkar. Karena itu telah sesuai dengan UU MD3. Jadi Golkar yang berhak mengusulkan nama,” ujar Yandri di Gedung DPR. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait