PPATK Siap Awasi Rekening Calon di Pilkada Serentak 2018

Metrobatam, Jakarta – Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) siap mengawasi rekening calon kepala daerah dalam Pilkada Serentak 2018 untuk mencegah dan memberantas tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin mengatakan akan mengadakan pertemuan dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terkait hal ini.

“Nanti kami bicarakan dulu, tentu PPATK enggak bisa sendirian,” kata Kiagus di kantor PPATK, Jakarta Pusat, Selasa (19/12).

Kiagus menjelaskan, rekening calon merupakan salah satu unsur yang akan diawasi dalam pencegahan dan pemberantasan TPPU. Dalam pengawasannya, tidak menutup kemungkinan, PPATK akan memeriksa rekening pasangan calon guna pencegahan pencucian uang.

Bacaan Lainnya

Ia mengatakan PPATK pernah melakukan hal itu pada pemilihan umum 2014 lalu. Saat itu ditemukan sejumlah calon kepala daerah yang mendapat dana pencucian uang. Namun Kiagus enggan menjelaskan siapa calon dimaksud dan berapa banyak pencucian uang yang ditemukan.

“Katakteristik TPPU ada macam-macam. (Misalnya) ada yang memberikan sumbangan berlebihan (kepada) pasangan calon. Kan ada batas (sumbangan), kalau lebih dari itu dianggap melanggar,” kata Kiagus.

Setiap penemuan akan dievaluasi oleh PPATK. Hasil evaluasi akan digunakan untuk saran perbaikan pelaksanaan pilkada ke depan.

Hari ini, PPATK merilis hasil penelitian Indeks Persepsi Publik Terhadap TPPU dan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme (TPPT) 2017. Survei tersebut dilakukan terhadap 11.040 responden yang tersebar di 34 provinsi.

PPATK menetapkan skala penilaian dari angka 1 sampai 10 untuk pihak yang dianggap pelaku utama TPPU. Tiga pelaku utama TPPU adalah pejabat legislatif dengan nilai 7.57, pejabat eksekutif dengan nilai 7.42, dan pejabat yudikatif dengan nilai 7.21.

“Kemudian pengurus atau anggota partai politik dengan nilai 6,20 dan pengusaha atau wiraswasta dengan nilai 5,86,” kata anggota tim ahli survei analisis IPP APUPPT 2017, Ali Said saat memaparkan hasil survei. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait