Selama 2017, 26 Warga Tanjungpinang Meninggal Dunia karena HIV-AIDS

Metrobatam, Tanjungpinang – Dinas Kesehatan (Dinkes) Tanjungpinang mencatat sebanyak 26 orang warga Tanjungpinang meninggal dunia kerena penyakit Human Immunodeficiency Virus-Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) sepanjang tahun 2017.

Sementara masyarakat yang terjangkit penyakit HIV-AIDS sebanyak 62 orang dari total sebanyak 117 kasus. Jumlah ini menurun dibandingkan tahun 2016 dengan total sebanyak 163 kasus dan meninggal dunia 25 orang.

“Untuk tahun ini (2017) sudah 26 orang meninggal dunia karena mengindap penyakit HIV/AIDS,” kata Kepala Dinkes Tanjungpinang Rustam saat dikonfirmasi, Minggu (3/12/2017).

Ada pun data yang diperoleh pada tahun 2009 sebanyak 55 kasus, 33 diantaranya menderita AIDS dan 15 meninggal, 2010 sebanyak 94 kasus, 30 menderita AIDS dan 19 orang meninggal, 2011 sebanyak 81 kasus, 33 menderita AIDS dan 12 orang meninggal, 2012 sebanyak 68 kasus, 36 menderita AIDS.

Bacaan Lainnya

Pada tahun 2013 sebanyak 104 kasus 54 diantaranya menderita AIDS dan 31 meninggal, 2014 sebanyak 128 kasus, 66 menderita AIDS dan 33 meninggal, pada tahun 2015 sebanyak 133 kasus, 32 menderita AIDS dan 32 meninggal dunia, dan tahun 2016 sebanyak 163 kasus, 82 menderita AIDS dan 25 meninggal. Terakhir pada 2017 sebanyak 117 kasus, 61 menderita AIDS dan 26 meninggal.

Dia menyampaikan sejak tahun 2009 sampai 2017, warga Tanjungpinang yang terjangkit penyakit HIV-AIDS sebanyak 461 dari total pengidap HIV sebanyak 943 kasus.

“Dalam periode yang sama jumlah penderita yang telah meninggal sebanyak 218 orang,” kata dia.

Dia mengatakan, penyakit menular ini banyak menjangkit masyarakat karena sering melakukan hubungan seks di luar nikah dan mengkonsumsi narkoba. Menurut dia, jika penyakit ini sudah menjangkit tubuh penderita tidak akan bisa disembuhkan lagi.

“Tidak ada kata sembuh dalam kasus HIV/AIDS. Yang ada, jumlah virusnya saja dalam tubuh penderita dapat dikontrol melalui antiretroviral (ARV) sehingga yang bersangkutan tetap sehat, tetapi tidak dapat disebut sembuh,” kata dia.

Untuk menghindari penyakit HIV/AIDS, dia mengajak masyarakat supaya berani menolak seks di luar pernikahan, harus berani menghindari narkoba, harus berani melakukan skrining dini.

Lanjut, kata Rustam, pengobatan penyakit dapat dilakukan penderita HIV/AIDS di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tanjungpinang, Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Raja Ahmad Thabib, dan Rumah Sakit Angkatan Laut Tanjungpinang.

“Terpenting harus berani berperilaku hidup sehat,” pungkasnya. (mb/detik)

Pos terkait