Menristek Minta Rp 81 M ke Bappenas untuk Uji Terbang Pesawat N-219

Metrobatam,Jakarta – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Mentistek Dikti) Mohamad Nasir meminta dana Rp 81 miliar ke Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Dana itu dibutuhkan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) untuk uji terbang pesawat N-219.

“Berikutnya saya sangat berharap, terutama untuk Bappenas. Di LAPAN juga ada tugas di bidang penerbangan dan antariksa. Menyelesaikan pembuatan pesawat N219, di mana dalam pengembangannya sekarang adalah uji terbang. Pak Kepala Lapan (Thomas Djamaluddin) minta saya Rp 81 miliar,” ungkap Nasir, Selasa (30/1).

Dia menyampaikan hal ini dalam sambutan penyerahan data satelit penginderaan jauh beresolusi sangat tinggi dari LAPAN ke pemerintah, di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat. Dalam acara itu turut hadir Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Bappenas, Subandi.

Sebelumnya anggaran itu sempat diajukan ke Komisi VII DPR dalam pembahasan APBN. Namun, harus tertunda lantaran permintaan itu baru muncul setelah anggaran diketok.

Bacaan Lainnya

Menteri BUMN Rini Soemarno kemudian mengusulkan anggaran itu pengambil dari pagu milik Kemenristek Dikti. Namun Nasir mengatakan anggaran ke lembaganya sudah terserap.

“Bu Menteri BUMN menyampaikan ke saya, ‘Pak Nasir, ini akhirnya ambil anggaran ke Ristekdikti karena anggarannya besar’. Saya bilang, ‘emang besar, tapi ibarat ikan tinggal durinya karena terealisasi semua’. Oleh karena itu balik lagi ke Bappenas yang merancang anggaran,” tutur Nasir.

Uji terbang ini diperlukan untuk sertifikasi pesawat N219 yang ditargetkan rampung pada 2018. Jika sertifikasi ini telah terpenuhi, menurut Nasir, pesawat bikinan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) bersama LAPAN ini terbuka untuk dikomersialkan.

Selain menghubungi Rini dan Bappenas, Nasir juga mengontak Menteri Keuangan Sri Mulyani. Dia harap program ini memajukan dirgantara Indonesia.

“Saya sudah sampaikan ke Bu Menkeu secara informal, mudah-mudahan ini direspons dengan baik. Tugas kami hanya menyampaikan itu. Supaya Indonesia tahun 2018 bisa jadi tahun kebangkitan kedirgantaraan Indonesia,” ungkap Nasir.

Pesawat N-219 ini telah diresmikan Presiden Joko Widodo. Pesawat ini dinamainya ‘Nurtaino’.

Pesawat ini dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan penerbangan rute pendek dengan 19 penumpang. Pesawat jenis ini sangat pas untuk menghubungkan banyak daerah terpencil di gunung maupun pada kondisi ekstrem lainnya. (mb/detik)

Pos terkait