Ini 2 Penulis Novel Fiksi Rujukan Prabowo Soal ‘Indonesia Bubar 2030’

Metrobatam, Jakarta – Ketum Gerindra Prabowo Subianto berbicara soal ‘Indonesia bubar tahun 2030’ dari novel fiksi karangan PW Singer dan August Cole. Siapa Singer dan Cole yang menulis novel berjudul ‘Ghost Fleet’ itu?

“Ghost Fleet’ ini novel, tapi ditulis 2 ahli strategi dari Amerika, menggambarkan sebuah skenario perang antara China dan Amerika tahun 2030. Yang menarik dari sini bagi kita hanya 1. Mereka ramalkan tahun 2030, Republik Indonesia sudah tidak ada lagi,” kata Prabowo saat berbicara soal ‘Indonesia bubar’.

Lantas siapakah pengarang novel yang menjadi rujukan Prabowo itu?

Dilansir dari website www.pwsinger.com, Peter Warren Singer merupakan ahli strategi New America Foundation. pria kelahiran 1974 itu mendapat sejumlah penghargaan melalui buku-buku yang ditulisnya.

Bacaan Lainnya

Singer juga diketahui merupakan editor di majalah Popular Science. Oleh Smithsonian, lulusan Princeton University ini ditunjuk sebagai salah satu dari 100 inovator terkemuka. Singer juga diangap sebagai satu dari 100 orang paling berpengaruh dalam isu-isu pertahanan.

Rupanya Singer banyak mendapat ‘julukan’ melalui prestasinya. Dia dijuluki sebagai ‘ilmuan gila’ untuk Komando Pelatihan dan Doktrin Angkatan Darat AS. Oleh analis data media sosial Onalytica, Singer dianggap sebagai satu dari 10 suara paling berpengaruh di dunia mengenai keamanan dunia maya dan satu dari 25 orang paling berpengaruh di bidang robotika. Dia masuk dalam Top 100 Global Thinkers versi Foreign Policy.

Sejumlah pekerjaan bergengsi pernah dijalani Singer. Mulai dari melayani Kantor Sekretaris Pertahanan AS hingga menjadi direktur pendiri Center for 21st Century Security and Intelligence di Brookings. Singer mendapat gelar Ph.D (doktor) dari Universitas Harvard.

Dia juga bekerja untuk Pusat Ilmu dan Urusan Internasional Belfer di Universitas Harvard, Satuan Tugas Balkan di Departemen Pertahanan AS, dan Akademi Perdamaian Internasional. Pada usia 29, Singer menjadi cendekiawan termuda bernama Senior Fellow dalam sejarah 99 tahun dari Institusi Brookings.

Dr Singer pun dianggap sebagai salah satu ahli terkemuka dunia tentang perubahan dalam peperangan abad 21. Bahkan dia sempat menjadi koordinator pasukan kebijakan pertahanan kampanye Barack Obama di tahun 2008 dan direkomendasikan oleh Obama saat menjadi presiden AS kepada Kelompok Penasihat Transformasi militer AS sebagai anggota komite. Ia juga merupakan pendiri dan penyelenggara Forum Dunia Islam AS, konferensi global yang menyatukan para pemimpin dari seluruh Amerika Serikat dan dunia Muslim.

Selain karyanya pada masalah konflik, Singer menjabat sebagai anggota Komite Penasihat Departemen Luar Negeri AS tentang Komunikasi Internasional dan Kebijakan Informasi dan sebagai penasihat IDS. Di sektor hiburan, ia telah menerima penghargaan atau dukungan dari Tribeca Film Institute, Sloan Filmmakers Fund, Film Independent, dan FAST Track di L.A. Film Festival.

Sejumlah buku Singer yang mendapat penghargaan yakni Corporate Warriors: The Rise of the Privatized Military Industry, Children at War, Wired for War: Revolusi Robotika dan Konflik di abad ke-21; dan Cybersecurity dan Cyberwar: Apa yang Semua Orang Harus Tahu. Kemudian yang terakhir adalah ‘Ghost Fleet’, novel yang dijadikan rujukan oleh Prabowo.

Ghost Fleet (Armada Hantu) merupakan novel yang bercerita soal perang dunia berikutnya. Novel ini merupakan technothriller yang disilangkan dengan penelitian nonfiksi. Singer menulis novel ini bersama August Cole.

Sementara informasi dari www.augustcole.com, Cole disebut sebagai seorang penulis, futuris dan analis yang mengeksplorasi masa depan konflik. Dia merupakan non-residen senior fellow di Brent Scowcroft Center tentang Keamanan Internasional di Dewan Atlantik.

Di Dewan Atlantik itu, Bachelor of Art ini mengarahkan proyek seni masa depan yang mengeksplorasi karya kreatif dan narasi untuk wawasan tentang masa depan konflik dari tahun 2014-2017. Dia juga menulis di sebuah perusahaan konsultan strategi dan manajemen independen yang berfokus pada industri berorientasi pada pemerintah.

Cole juga merupakan pembicara reguler untuk sektor swasta, akademisi dan pihak AS maupun pemerintah sekutu. Dari tahun 2007-2010, dia menulis untuk media besar The Wall Street Journal mengenai industri pertahanan.

Dari Washington, Cole meliput perusahaan bidang pertahanan mulai dari Boeing hingga Blackwater, serta kebijakan pertahanan dan politik yang lebih luas.

Cole disebut membantu memecahkan banyak cerita keamanan nasional AS, termasuk mata-mata cyber asing yang meretas ke dalam program Joint Strike Fighter AS, kontraktor pertahanan utama yang melakukan pengembangan ‘Smart Power’ di Afrika. Dia juga menulis soal penjualan pesawat tempur F-16 ke Irak dan insiden penembakan sipil Blackwater.

Ghost Fleet merupakan buku pertamanya yang terbit pada tahun 2015, berkolaborasi dengan Peter Singer. Novel setebal lebih dari 400 halaman itu terdiri dari 4 bagian ditambah prakata dan epilog. Novel itu menceritakan skenario perang dunia berikutnya, yaitu Amerika Serikat dengan China dan Rusia yang bersekutu.

Singer dan Cole menceritakan bagaimana perang dingin berubah jadi panas dengan pertempuran militer hingga persaingan di luar angkasa. Perang di antara negara-negara ini juga terjadi secara siber.

Indonesia disebut-sebut dalam novel ‘Ghost Fleet’. Namun Indonesia disebut sebagai ‘bekas Republik Indonesia’. Ada pula cerita tentang wilayah ‘yang sebelumnya merupakan Indonesia’.(mb/detik)

Pos terkait