Prabowo Subianto Pertimbangkan Faktor Kesehatan dan Logistik

Metrobatam, Jakarta – Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengatakan masih banyak kemungkinan soal pencalonan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2019.

“Yang menentukan semua Tuhan Yang Maha Esa. Anda percaya itu. Anything is possible,” kata Hashim di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (28/3).

Hashim mengklaim jika suasana kebatinan Prabowo sejauh ini masih ingin kembali maju di 2019. Namun ada beberapa faktor yang disebut menjadi pertimbangan yaitu kesehatan dan logistik.

“Faktor Kesehatan dan banyak faktor (dipertimbangkan). (Logistik) masih, masih cukup lah,” kata Hashim tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Bacaan Lainnya

Hashim mengatakan partainya bakal deklarasi terlebih dulu pencalonan Prabowo sebelum mengumumkan secara paket capres dan cawapres.

“Itu bisa juga menunggu hasil pilkada. Kalau menang 17 provinsi, wah langsung deklarasi, kan,” katanya.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Aryo Djojohadikusumo mengatakan deklarasi pencalonan terhadap Prabowo tidak terlalu penting. Aryo menjelaskan hal itu akan terlihat pada pendaftaran capres-cawapres di KPU pada 4 sampai 10 Agustus mendatang.

“Siapa calonnya nanti kita lihat teman nongkrong aja di Imam Bonjol (kantor KPU) nanti siapa yang datang,” kata Aryo.

Aryo mengatakan jika pun Prabowo deklarasi maka diperlukan kursi untuk melengkapi koalisi. Hal itu termasuk siapapun bakal calon pendamping Prabowo disebut harus bisa melengkapi dan menambah kursi Gerindra yang kurang.

“Sekali lagi percuma kalau Pak Prabowo deklarasi kalau cawapresnya belum ada. Ini masih pembahasan,” ujarnya.

Saat ini kata Aryo ada lima nama yang dibahas secara serius di internal Gerindra untuk calon pendamping Prabowo.

Namun dia enggan membenarkan jika Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan maupun mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo masuk ke dalam nama-nama tersebut.

“Ingat loh dari lima nama-nama itu harus bisa membawa kursi. Jadi pikir-pikir dulu apakah mereka membawa kursi yang kurang,” ujarnya. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait