Dolar AS Nyaris Rp 14.000, Darmin: Tak Perlu Khawatir

Metrobatam, Jakarta – Dolar Amerika Serikat (AS) semakin mendekati Rp 14.000. Kian perkasa, dolar tembus level Rp 13.988. Dalam beberapa waktu belakangan ini, perdagangan hari ini merupakan level dolar AS yang paling tinggi.

Pelemahan rupiah disebabkan oleh faktor eksternal. Salah satunya karena ekspektasi pelaku pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed).

Meski mengalami pelemahan, Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Darmin Nasution mengatakan pelemahan ini tidak perlu dikhawatirkan. Karena kondisi serupa mengenai penguatan USD terhadap nilai tukar mata uang dialami oleh beberapa negara lainnya.

“Intinya saya merasa tidak terlalu mengkhawaitirkan perkembangannya, karena dia bukan perkembangan yang terus menerus berlangsung selalu saja ada hal positif negatif yang bisa diduga oleh pasar. Jadi pada akhirnya saya cenderung mengatakan kita memang ada perkembangan seperti itu tapi tidak terlalu khawatir,” kata dia di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi, Senin (23/4).

Bacaan Lainnya

Sementara itu dikutip dari data Reuters, Senin (23/4/2018), pada perdagangan hari ini, level tertinggi dolar AS ada di Rp 13.988, dan terendah di Rp 13.955. Nilai tukar ringgit Malaysia terhadap dolar AS juga melemah dalam lima hari terakhir. Nilai tukar ringgit berada di level 3,89 ringgit Malaysia per dolar AS pada hari ini.

Ringgit Malaysia berada di level terkuatnya di level 3,88 per dolar AS selama lima hari terakhir ini pada Kamis (19/4).

Mata uang regional Asia Tenggara lainnya seperti Baht juga mengalami pelemahan terhadap dolar AS dalam lima hari terakhir ini. Nilai tukar baht Thailand terhadap dolar AS saat ini berada di level 31,36. Nilai tukar baht Thailand terhadap dolar AS berada di posisi terkuatnya di level 31,18 per dolar AS. (mb/detik)

Pos terkait