Eggi Bilang ‘Presiden Bikin Miskin’, PKB: BPS Katakan Sebaliknya

Metrobatam, Jakarta – Eggi Sudjana berceramah soal ‘presiden bikin rakyat menjadi miskin’. Partai pendukung Jokowi, PKB, menyatakan data pemerintah menunjukkan hal sebaliknya: kemiskinan berkurang.

“Menurut data BPS, angka kemiskinan berkurang,” kata Wakil Sekretaris Jenderal PKB, Daniel Johan, Senin (16/4).

Sebagaimana diberitakan, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka kemiskinan di Indonesia sampai September 2017 mengalami penurunan 0,58% atau menjadi 10,12% dari yang enam bulan sebelumnya sebesar 10,64%.

“Kritik boleh, tapi harus berbasis data. Memuji-muji pun juga harus berbasis data,” kata Daniel.

Bacaan Lainnya

Eggi juga menyampaikan sumber daya alam dikuasai oleh asing. Menurut Daniel, problem ketimpangan penguasaan sumber daya alam bukanlah murni salah Presiden Jokowi melainkan berasal dari dulu.

“Kalau penguasaan sumber daya alam itu kan warisan, bahkan itu warisan dari Pak Harto (Presiden ke-2 RI Soeharto),” kata Daniel.

Menurutnya, pemerintah kini sudah menjalankan program mengatasi ketimpangan itu salah satunya melalui politik agraria, meski tak selalu mulus berjalan. Hingga kini, pemerintahan Jokowi sedang menggalakkan sertifikasi tanah.

“Memang pemerintah ke depan harus melakukan politik agraria yang bisa mendistribusikan keadilan,” kata dia.

Daniel mengimbau agar kritikan disampaikan dengan simpatik dan berbasis data. Juga di tengah konteks politik, masyarakat perlu diberi keteduhan. “PKB menganggap ini (kritikan Eggi) sebagai pendorong semangat,” kata Daniel.

Sebelumnya, Eggi yang merupakan Wakil Koordinator Nasional Gerakan Indonesia Salat Subuh (GIS) ini memberikan ceramah soal presiden membuat rakyat semakin miskin lantaran sumber daya alam di Indonesia sudah dikuasai oleh asing. Menurut Eggi, dengan kondisi seperti yang ia sebutkan itu, jangan sampai salah pilih seorang pemimpin.

“Nah kalau presiden buat kita miskin jangan pilih presiden yang nggak bener. Maka ada gerakan 2019 ganti presiden, kalau tidak membuat rakyat sejahtera,” ujar Eggi saat memberi tausiah setelah mengikuti GIS berjemaah di Masjid Dzarratul Muthmainnah, Tangerang Selatan, Minggu (15/4).

“Pak Jokowi masih paling kuat sampai sekarang,” tanggap Daniel Johan.

Sementara Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Sjarifuddin Hasan (Syarif Hasan) menyatakan kritikan harus dilandasi data statistik. “Kalau tidak pakai data, namanya ngawur,” kata Syarif kepada detikcom, Senin (16/4).

Dia lantas menjelaskan kritikan Eggi Sudjana tidak tepat bila ditujukan untuk SBY. Soalnya, selama 10 tahun SBY menjabat sebagai Presiden, angka kemiskinan berhasil diturunkan. “Kemiskinan dari 17% turun menjadi 10,9%. Ini data BPS (Badan Pusat Statistik),” ujar Syarif.

Dia mengamati, ada peningkatan angka kemiskinan di awal pemerintahan Presiden Jokowi. Namun kemudian angka itu mengalami penurunan. “Sekarang sudah turun sedikit, sedikit sekali,” kata Syarif.

Dia juga menyebut ada kelesuan daya beli dari masyarakat. Pertumbuhan ekonomi juga dinilainya masih rendah, meski dia menyatakan barangkali Jokowi juga sudah berusaha.

“Mungkin sudah berusaha, tapi karena pertumbuhan ekonomi rendah, jadinya angka kemiskinan tidak turun-turun secara signifikan,” kata Syarif. (mb/detik)

Pos terkait