Semburan Api Ledakan Sumur Minyak di Aceh hingga 100 Meter

Metrobatam, Banda Aceh – Sumur minyak tradisional di Desa Pasir Puteh, Kecamatan Ranto Pereulak, Kabupaten Aceh Timur meledak dan menyemburkan api setinggi 100 meter. Selain menewaskan 10 orang, tiga rumah juga terbakar. Dua rumah lainnya rusak.

Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Misbahul Munauwar mengatakan, tiga rumah ludes terbakar dalam ledakan sumur minyak, Rabu (25/4) sekira pukul 02.00 WIB tadi, sedangkan dua lagi mengalami rusak berat.

Pemilik rumah tersebut adalah Siti Hafisnah (75), Zainaban (85), Ridwan Hutabarat (40), Mariani (60), dan Muhammad Yanis (45).

Menurutnya sumur minyak yang meledak berada di lahan milik warga bernama Nizar. Sesaat ledakan terjadi, lanjut Misbahul, api menyembur hingga 100 meter dan di lokasi ledakan ditemukan Nizar bersama korban lainnya.

Bacaan Lainnya

“Diduga masyarakat tengah menggali sumur minyak secara tradisional,” ujarnya.

Polisi memperkirakan belasan orang luka-luka. Korban tewas dan luka-luka dibawa ke Puskesmas Ranto Peureulak, Rumah Sakit Zubir Mahmud, Rumah Sakit Grahan Bundan di Idi Rayeuk dan Rumah Sakit Sultan Alaidinsyah di Peureulak.

24 Jam Api Terus Menyala

Semburan api yang berasal dari sumur minyak di Desa Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, sudah 24 jam menyala. Tak ada tanda-tanda api segera padam.

“Belum bisa diatasi. Karena menurut analisa tim pertambangan itu, ada namanya trap gas, gas yang terjebak itu. Itulah yang mendorong api terus menyala,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Teuku Ahmad Dadek saat dimintai konfirmasi detikcom, Kamis (26/4/2018) pukul 01.50 WIB.

Dadek menjelaskan tim dari Dinas ESDM Pemerintah Provinsi Aceh saat ini melakukan pengamatan untuk melihat apakah semburan api akan mereda seiring dengan waktu. “Tim pertambangan dipimpin langsung oleh Kadis (ESDM)-nya, Insinyur Akmal Husein. Mereka bilang kalau gas terjebak biasanya kobaran api akan habis dengan sendirinya. Tapi waktunya tak menentu, bisa 2-3 hari, bisa 2-3 minggu,” jelas Dadek.

Dadek menerangkan tim dari BPBA telah mengevakuasi warga agar tak mendekati titik sumur minyak yang meledak. Pihaknya juga telah mengupayakan agar api tak merambat ke permukiman warga serta sumur minyak lainnya yang berjarak dekat dengan lokasi.

“Secara penanggulangan bencana, kita melakukan evakuasi supaya masyarakat jangan lewat lokasi dan apinya jangan sampai membakar rumah dan sumur yang lain,” tutur Dadek.

Ledakan sumur minyak ini terjadi sekitar pukul 02.00 WIB dini hari kemarin, Rabu (25/4). Ledakan terjadi saat warga ramai-ramai menggali lokasi keluarnya minyak. Warga hendak mengumpulkan minyak untuk disimpan dalam drum.

Akibat ledakan ini, 19 orang tewas dan 40 orang lainnya luka berat. Para korban luka berat sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Zubir Mahmud di Idi Rayeuk, Rumah Sakit Graha Bunda di Idi Rayeuk, dan Rumah Sakit Umum Sultan Abdul Azis Syah di Peureulak. (mb/okezone/detik)

Pos terkait