Wiranto Sindir Tokoh Reformasi Sering Kritik Tanpa Data

Metrobatam, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Kemananan Wiranto menyindir tokoh reformasi yang sering mengkritik dan menuduh kinerja pemerintah tanpa didasarkan pada data dan fakta.

Hal itu ia sampaikan menanggapi pertanyaan terkait capaian pemerintah setelah 20 tahun reformasi 1998. “Saya sedih ada tokoh (reformasi) yang menuduh macam-macam (kinerja pemerintah) tanpa ada suatu referensi yang benar,” kata Wiranto di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (18/4).

Meski begitu, Wiranto enggan menyebutkan siapa nama tokoh reformasi yang dimaksud tersebut. Mantan Panglima ABRI itu mengatakan pemerintah saat ini sudah berada di jalur yang benar dalam bekerja dan membangun masyarakat.

Salah satu indikatornya, kata Wiranto, pemerintah selalu mendengar dan menyerap keinginan masyarakat untuk kemajuan bersama.

Bacaan Lainnya

Ia mencontohkan bahwa pemerintah seringkali melakukan rapat terbatas untuk membahas banyaknya keinginan masyarakat yang perlu diperjuangkan pemerintah tersebut. “Karena orientasinya mendengar suara rakyat dan keinginan rakyat, itu kita bahas dalam sidang kabinet, satu bulan puluhan kali kita sidang terus,” ujarnya.

Meski demikian, Wiranto mengakui bahwa masih banyak pekerjaan pemerintah, aspirasi maupun respons masyarakat yang belum diselesaikan pemerintah.

“Ya, bukan sesaat bisa selesai, karena jejaring dari presiden dan lain ke bawah kan bertingkat. Nah, itu harus sabar,” ujarnya.

Wiranto lantas mengajak para tokoh yang telah mewujudkan reformasi 1998 untuk bersama-sama mewujudkan cita-cita reformasi yang belum berjalan, bukan memperlihatkan egoisme masing-masing.

“Ayo sadarlah, kita ini harus menjaga reformasi tetap berjalan, jangan kemudian menampilkan egonya yang kemudian membuat kondisi tak harmonis sebagai bangsa,” kata dia.

Tak hanya itu, Wiranto pun mengajak para tokoh untuk membicarakan persoalan bangsa dan kinerja pemerintahan di bawah kendali Jokowi di kantornya. “Itu bisa dibicarakan, kantor saya terbuka untuk membahas itu, negeri ini demokrasi,” kata dia. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait