Menhan Sebut Kelompok Teroris Islamic State Ancam Keamanan Indonesia

Metrobatam, Jakarta – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyatakan aksi terorisme masih menjadi ancaman utama bagi keamanan di Indonesia. Bahkan, kata dia, ada kelompok teroris Islamic State Indonesia yang akan mengancam keamanan Indonesia.

Hal itu ia sampaikan saat memberikan pengarahan kepada ratusan prajurit Korps Marinir TNI Angkatan Laut (AL) yang hadir di Markas Komando Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (3/5).

“(Terorisme) itu bentuk ancaman yang sangat nyata yang sedang dan kemungkinan dapat dialami oleh negara kita bahkan negara kawasan yang bersifat lintas negara,” kata Ryamizard.

Mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu menjelaskan Indonesia dan negara-negara di Asia Tenggara menghadapi ancaman terorisme dari tiga generasi kelompok radikal.

Bacaan Lainnya

Ryamizard menjelaskan kelompok teroris generasi pertama diantaranya Al Qaeda yang telah menjadi ancaman di berbagai belahan dunia.

Generasi kedua, ancaman kelompok teroris Islamic State of Iraq Suriah (ISIS) setelah Abu Bakar Al Baghdadi mengumumkan pembentukan khilafah dan Negara ISIS pada bulan Juni 2014.

“Nah generasi ketiga itu sudah dibuat, ada Islamic States Indonesia, Islamic States Philipine. Saya sudah koordinasi dengan Filipina. Tiap minggu pasti ada pengadaan,” kata Ryamizard.

Selain terorisme, kata dia, proxy war masih menjadi ancaman serius bagi Indonesia. Ia mengatakan bahwa bentuk proxy war saat ini terwujud dalam musuh yang tak terlihat seperti dalan perang konvensional.

Proxy war adalah istilah yang merujuk pada konflik antara dua negara yang tak terlibat langsung dalam peperangan karena melibatkan proxy atau kaki tangan serta agen.

Bentuk ancamannya ketika musuh memainkan isu perbedaan yang di Indonesia untuk diadu domba dengan tujuan menguasai sumber daya alam dan sumber daya manusianya. “Penguatnya (mencegahnya) gimana? Ya cuma satu, Pancasila saja. Penuhi saja. Itu alat pemersatu kita,” kata dia.

Ryamizard lantas meminta para prajurit Marinir untuk mewaspadai ancaman proxy war dari dunia maya. Baginya, saat ini banyak isu yang bernada untuk mengadu domba bangaa justru dikembangkan dari media sosial.

“Kita ini sekarang rame ada medsos, WA [whatsapp], banyak negara yang pemimpinya tadi dipuji puji, sekarang dibenci. Nah itu dimainkan. Kemenhan juga sudah kirim orang untuk mengatasi kita. Kirim orang ke sekolah tempat ahli Cyber,” katanya. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait