Poros Ketiga di Luar Jokowi-Prabowo Mencuat, tapi Dianggap Sulit Menang

Metrobatam, Jakarta – Koalisi pengusung kandidat presiden di luar figur Joko Widodo dan Prabowo Subianto berpeluang terbentuk, meski pengamat memprediksi poros ketiga itu hanya akan menjadi penggembira dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Poros ketiga diprediksi muncul dari empat partai politik yang hingga kini belum secara resmi menyatakan dukungan untuk calon presiden tertentu, yaitu PKB, PKS, PAN, dan Demokrat.

Lima partai sebelumnya sudah merapat ke Jokowi, yaitu PDIP, Golkar, Nasdem, Hanura, dan PPP, sedangkan Gerindra bertekad untuk memenangkan ketua umumnya, Prabowo.

“Poros ketiga mungkin terbentuk, tapi apakah akan menang? Saya rasa peluangnya sangat kecil,” kata Mada Sukmajati, dosen ilmu politik Universitas Gadjah Mada.

Bacaan Lainnya

Menurut Mada, kalau terbentuk, poros ketiga akan mengusung politikus muda yang menjadikan Pilpres 2019 sebagai batu loncatan menuju Pilpres 2024.

Mada menyebut Muhaimin Iskandar, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Anies Baswedan, hingga Romahurmuziy sebagai kandidat calon poros ketiga.

“Kemunculan koalisi ini untuk jangka pendek, yaitu negosiasi dengan pemerintahan baru dan jangka panjang: pilpres 2024,” kata Mada.

Muhaimin adalah Ketua Umum PKB, partai yang merupakan bagian dari koalisi pemerintahan Jokowi saat ini, namun belum memastikan posisinya untuk Pilpres 2019.

Muhaimin disebut ingin bertarung dalam hajatan lima tahunan itu, walau dalam jajak pendapat Charta Politika, Juni lalu, menunjukkan elektabilitas Muhaimin lebih rendah dibandingkan politikus muda lain.

Sementara AHY—yang kini mengemban tanggung jawab pemenangan Demokrat dalam Pilkada 2018 dan Pemilu 2019—kalah dalam Pilgub DKI Jakarta 2017.

Bagaimanapun Demokrat masih mempertimbangkan AHY bertarung dalam pilpres mendatang. “Kami punya tiga opsi, berkoalisi dengan petahana, penantang, atau mengusung alternatif baru,” kata Wakil Ketua Umum Demokrat, Sjarifuddin Hasan.

Sejak Senin (9/7), petinggi Demokrat berkumpul merundingkan calon presiden mereka, tapi Sjarifuddin menyebut keputusan baru akan diambil jelang penutupan pendaftaran capres, 10 Agustus mendatang.

“Kami baru sampai tahap kriteria pemimpin 2019, komitmen yang harus dilakukannya, dan peluangnya melakukan apa yang kami inginkan,” tuturnya.

Adapun, PKS telah menyerahkan sembilan nama kader internal kepada Gerindra untuk dipasangkan sebagai calon wakil presiden Prabowo, antara lain Anis Matta, Tifatul Sembiring, dan Ahmad Heryawan.

Namun, para petinggi PKS beberapa kali berbeda pendapat soal sikap politik yang sepatutnya mereka ambil. (mb/okezone)

Pos terkait