Terkait APBD 2018 Batam Defisit, Ini Kata DPRD Kota Batam

Anggota DPRD Kota Batam Aman ( Foto : NET)

Metrobatam.com, Batam – DPRD Batam melalui Anggota Badan Anggaran (Banggar), Aman, mengingatkan Pemerintah Kota (Pemko) tidak mengorbankan masyarakat terkait defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2018.

Pernyataan Aman sebagai bentuk respon atas pernyataan Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad sesaat setelah rapat paripurna di DPRD Batam, Selasa (31/7) di Loby DPRD Batam, bahwa APBD Batam tahun 2018 mengalami defisit sekitar Rp200an miliar. Sehingga ada beberapa kegiatan harus dirasionalisasi.

“Bisa saja disimpulkan defisit, tapi kita ingatkan agar Pemko tidak mengorbankan masyarakat dalam artian tidak memangkas kegiatan yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat,” tegas Aman.

Kebutuhan masyarakat yang dimaksudkan, diantaranya masalah kesehatan, pendidikan dan pemberdayaan masyarakat. “Intinya jangan merasionalisasi anggaran kesehatan, pendidikan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat ditengah kondisi ekonomi yang lagi susah,” terangnya.

Bacaan Lainnya

Di luar dari itu, ungkap Politisi PKB ini, sangat memungkinkan untuk dilakukan rasionalisasi, apalagi karena kondisi anggaran yang mengharuskan terjadi rasionalisasi. Seperti halnya atk di beberapa OPD, acara seremonial dan kunjungan yang tidak mendesak untuk dilaksanakan.

Namun demikian, terangnya, hingga saat ini pihak DPRD Batam, khususnya Banggar belum menerima laporan secara resmi terkait terjadinya defisit APBD 2018. “Kami terima laporan, kalau defisit kita juga perlu tau sektor mana yang tidak tercapai dan apa penyebabnya, bisa sama-sama kita maksimalkan,” jelasnya.

“Kalau menyimpulkan defisit tidaknya bisa saja dilakukan, karena Pemko Batam membaca pergerakan pendapatan per sektor setiap bulannya,” katanya lagi.

Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad mengatakan bahwa telah terjadi defisit APBD 2018, dan diperkirakan mencapai Rp200an miliar. Karenanya ada beberapa kegiatan harus dirasionalisasi. “Saya sudah diskusi dengan pak Sekda, dan beberapa opsi. Salah satunya kegiatan yang menyerap anggaran besar,” jelasnya.

Karenanya kata Amsakar, pihaknya telah melakukan efisiensi, diantaranya perjalan dinas harus lebih selektif dan didasari undangan yang sifatnya penting. “Bahkan perjalanan dina kalau tidak perlu membawa staf, kami hanya ditemani oleh ajudan,” terannya.

 

Sumber : Haluankepri.com

Pos terkait