Soal #2019GantiPresiden, Banser akan Kawal Imbauan MUI Jabar

Metrobatam, Jakarta – Satkorwil Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nadhlatul Ulama (NU) Jawa Barat mengapresiasi dan siap mengawal imbauan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Barat terkait aksi #2019GantiPresiden di wilayah tersebut.

Ia mengatakan pihaknya akan mengawal amanat serta imbauan dari MUI Jawa Barat karena hal itu erat kaitannya dengan kemaslahatan masyarakat Jawa Barat.

“Ini sudah kewajiban kami Banser sebagai bentengnya ulama mengawal amanat MUI itu,” ujar Komandan Banser NU Jabar Yudi Nurcahyadi di Bandung, Kamis (2/8) seperti dikutip dari Antara.

Sehari sebelumnya, Sekretaris Umum MUI Jawa Barat, Rafani Akhyar menyatakan imbauan agar semua pihak bisa menahan diri terkait dinamika politik jelang pemilu dan pilpres 2019. Salah satunya terkait dengan keberadaan kelompok yang mengusung tanda pagar (#) 2019 ganti presiden.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan informasi yang diterima pihaknya, di Jawa Barat akan ada deklarasi ganti presiden pada tanggal 11 Agustus 2018 di Kota Bandung berbarengan dengan rangkaian acara kegiatan Asian Games 2018 yaitu pawai obor Asian Games.

“Sehingga tekait dengan rencana deklarasi tagar gantipresiden di Jawa Barat yang momentumnya bertepatan dengan penyelenggaraan Asian Games 2018, MUI Jawa Barat mengimbau, sekali lagi agar semua pihak dapat menahan diri dan memilih untuk tidak melaksanakan kegiatan baik yang pro, maupun yang kontra, deklarasi #GantiPresiden tersebut sehingga kondusifitas wilayah Jawa Barat dapat kita jaga secara bersama-sama,” tutur Rafani, Rabu (1/8).

Terkait imbauan tersebut, Yudi Nurcahyadi mengatakan Banser akan menghalau setiap aksi yang menimbulkan konflik sosial di wilayah provinsi tersebut.

“Jadi segala bentuk aksi yang akan memicu konflik sosial, akan kami halau. Apalagi jika digeser ke Jawa Barat,” kata Yudi.

Dia mengatakan bukan hanya imbauan yang dikeluarkan MUI Jawa Barat, tetapi tahun 2006 juga MUI mengeluarkan Fatwanya tentang bentuk NKRI dan dasar negara Pancasila. Menurut dia, inti dari fatwa tersebut ialah segala kegiatan yang mengarah ketindakan inkonstitusional tidak bisa dibenarkan karena dasar negara Indonesia menjunjung tinggi falsafah Pancasila.

“Dan aksi ganti presiden 2019 itu lebih dominan pada upaya provokasi terhadap masyarakat, yang arahnya menuju aksi inkontitusional seperti yang terjadi di negara lain menjelang Pemilu,” ujarnya.

Oleh karena itu, kata Yudi, Banser Jawa Barat akan pasang badan jika aksi 2019 ganti presiden tersebut digelar di wilayah Jawa Barat.

“Situasi damai, stabilitas keamanan di Jawa Barat yang utama. Banser Jawa Barat menyatakan siap jadi garda terdepan mengawal kondusifitas tersebut,” ujarnya.

MUI Banten Khawatirkan Timbul Kegaduhan

Ketua MUI Banten AM Romly meminta kedua kubu pendukung capres menunda deklarasi dukungan terhadap jagoan masing-masing. Kedua kubu diminta menunggu masa kampanye untuk mendeklarasikan dukungan.

“Jadi saya sebagai pelayan para ulama mengkhawatirkan aksi dan reaksi nanti menimbulkan kegaduhan, apalagi pertentangan dalam masyarakat sebelum waktunya karena belum masuk kampanye, kan,” katanya kepada wartawan seusai acara Sosialisasi Penanggulangan Terorisme di Hotel Horison Forbis, Cilegon, Kamis (2/8).

Meski demikian, bentuk dukungan kedua kubu merupakan hak konstitusional yang dimiliki setiap warga negara. Terhadap gerakan #2019GantiPresiden, Romly juga meminta agar menunda deklarasi, khususnya di Banten, yang akan dilaksanakan pada 10 Agustus 2018.

Jika itu dilakukan, MUI khawatir akan adanya kegaduhan yang ditimbulkan salah satu pihak. Jika ada satu kubu melakukan deklarasi, besar kemungkinan kubu lain melakukan hal yang sama.

“Menurut saya, yang pertama memang hak mereka semua untuk mengeluarkan pendapat tapi sebaiknya diundur, nanti pada waktu kampanye saja, karena yang menggantinya juga siapa kalau diganti, kan belum ada orangnya,” kata dia.

Secara konstitusional, lanjut Romly, saat ini Joko Widodo masih menjabat presiden. Pendaftaran calon presiden juga belum dibuka oleh KPU. “Yang jelas, hanya ada presiden saja sekarang. Kalau calonnya kan belum pada daftar,” kata dia.

Romly mengatakan saat ini kondisi di Banten tengah kondusif. Dikhawatirkan situasi ini akan terganggu jika ada salah satu kubu yang mendeklarasikan dukungan atau ganti presiden.

“Nah, yang kedua, di Banten ini sedang kondusif. Pemilukada aman dan damai. Sebentar lagi akan ada Asian Games. Nah, kondisi Banten yang kondusif itu harus sama-sama kita jaga. Sebab, kalau ada aksi dan deklarasi, pasti ada juga reaksinya dari kubu yang lain,” tuturnya. (mb/detik)

Pos terkait