Anggota Komisi III Sebut Hoaks Ratna Sarumpaet Berdampak Luas

Metrobatam, Jakarta – Anggota Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengapresiasi Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya yang mengungkap berita bohong atau hoaks penganiayaan Ratna Sarumpaet. Ratna sendiri sudah mengakui tidak dianiaya, melainkan habis menjalani sedot lemak.

Politikus Nasional Demokrat (NasDem) itu menilai apa yang dilakukan Direskrimum sebagai upaya Polri meredam gejolak akibat berita bohong.

“Ini menandakan Polri aktif membaca dinamika dan kegelisahan yang berpotensi lebih luas di masyarakat, terlebih jelang Pemilu serentak 2019 mendatang,” ujar Sahroni dalam keterangan tertulis, Rabu (3/10).

Sahroni menilai cerita penganiayaan Ratna membuat banyak pihak, baik politisi hingga aktivis akhirnya mengeluarkan suara karena menganggap apa yang disampaikan Ratna adalah benar.

Bacaan Lainnya

Tentunya, imbuh Sahroni, efek dari hoaks ini bisa meluas, mengingat sebelumnya banyak pihak yang membela Ratna karena menganggapnya benar.

“Kebohongan ini tentunya bisa berdampak luas lantaran banyaknya pihak yang ikut membela karena menganggap benar,” ujarnya.

Lebih lanjut, Sahroni mengingatkan masyarakat Indonesia, termasuk koleganya di parlemen untuk tak serta merta menelan informasi yang diterima.

Dua kubu pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden juga diminta arif menggunakan materi yang dikampanyekan dengan tak menyerang atau memfitnah satu sama lain.

“Jangan gunakan cara kotor dengan menyebar kebencian ataupun fitnah yang membuat kegelisahan di masyarakat. Kampanyekan program, bukan dengan menjelekkan kubu lawan,” ujar Sahroni.

Sahroni menambahkan Indonesia saat ini tengah berduka dengan berbagai rentetan bencana, seperti gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah. Oleh karena itu, ia meminta para penebar hoaks untuk menghentikan aktifitasnya.

“Jangan lagi tambah kedukaan itu dengan keresahan akibat pernyataan ataupun infomasi menyesatkan yang dapat membuat masyarakat Indonesia saling curiga satu sama lain,” ujarnya.

Ma’ruf Minta Penyebar Hoax Ditindak

Cawapres nomor urut 01 Ma’ruf Amin meminta agar penyebar hoax isu itu ditindak.

“Ya harus ditindak dan yang menindak adalah penegak hukum yang memiliki otoritas,” kata Ma’ruf Amin kepada wartawan di Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (3/10). Ma’ruf menjawab soal tindakan yang diambil kepada pihak yang menyebarkan hoax terkait Ratna.

Ia menyayangkan karena kubu Prabowo tidak mencari kebenaran terkait berita itu. Ma’ruf juga meyakini sebelumnya bahwa kabar itu adalah berita hoax.

“Saya kira, kalau sudah bohong, tidak benar, ya dukungannya itu dukungan, saya tidak tahu bentuk apa, katanya itu bohong. Berita hoax,” imbuhnya.

Sebelumnya diketahui, Ratna mengakui kabar penganiayaan terhadap dirinya adalah berita hoax. Ratna pun berharap agar kegaduhan itu segera mereda.

“Saya mohon apa pun yang saya sampaikan hari ini, sesuatu yang membuat kegaduhan dua hari terakhir ini mereda dan membuat kita semua bisa saling memaafkan,” kata Ratna dalam jumpa pers di kediamannya, Jalan Kampung Melayu Kecil V/24, Bukit Duri, Jakarta Selatan, Rabu (3/10). (mb/cnn indonesia)

Pos terkait