Tukang Ojek se-Lamongan Demo Tuntut Prabowo Hormati Profesi Ojek

Metrobatam, Lamongan – Unjuk rasa tukang ojek terus bergulir. Kali ini, giliran tukang ojek se-Lamongan menggelar aksi di depan kantor Badan Pengawasan Pemilu Kabupaten (Bawaslukab) Lamongan, Jalan Sunan Drajat.

Salah seorang tukang ojek, Sunarto mengatakan, aksi ini sebagai bentuk solidaritas terhadap para tukang ojek lainnya di Indonesia yang juga menggelar aksi yang sama. Dalam aksinya, para tukang ojek ini menuntut Prabowo Subianto untuk meminta maaf karena telah melukai perasaan profesinya.

“Kami yang berunjukrasa hari ini di Lamongan tidak hanya tukang ojek online, tapi juga tukang ojek pangkalan, ini adalah aksi solidaritas,” kata Sunarto dalam orasinya di depan kantor Bawaslukab Lamongan, Senin (26/11).

Selain Sunarto, Kastum, tukang ojek lainnya mengimbau agar profesinya jangan dihina. Pasalnya, yang dilakukan tukang ojek mencari nafkah untuk keluarga. Selain itu, menjadi tukang ojek mereka dapatkan sendiri tanpa bantuan dari pihak lain apalagi tim sukses.

Bacaan Lainnya

“Ini adalah hasil keringat kami, kami minta hormatilah profesi kami, jangan jadikan kami komoditas politik,” tegasnya di hadapan ratusan tukang ojek yang ikut berunjukrasa.

Dalam aksinya ini, tandas Sunarto, mereka juga mendesak capres Prabowo meminta maaf. “Kami mendesak kepada Pak Prabowo Subianto untuk meminta maaf kepada seluruh tukang ojek se-Indonesia. Jika tidak, maka kami akan kembali turun ke jalan,” tegas Sunarto.

Dalam aksi yang dimulai dari Jalan Wahidin Sudirohusodo, ratusan tukang ojek juga membentangkan poster berisi tuntutan. Beberapa poster yang dibentangkan di antaranya: “Kami anak bangsa kami cerdas”, “Tidak ada keringat yang sia-sia ketika kami mencari nafkah untuk keluarga”, “Kita jadi driver ojek online nyari modal buat skripsi”.

Puas berorasi di depan kantor Bawaslukab Lamongan, para tukang ojek mengakhiri aksinya dengan keliling kota dengan kendaraan bermotor.

Ketua Bawaslukab Lamongan, Miftahul Badar menegaskan, pihaknya akan menyampaikan aspirasi yang disuarakan tukang ojek. “Karena bukan merupakan pelanggaran kampanye, maka kami akan menyampaikan aspirasi ini secara hirarki ke atas,” terang Miftahul Badar kepada wartawan.

Ancam Tidak Pilih Prabowo

Hal yang sama dilakukan puluhan tukang ojol di Blitar. Mereka menuntut Prabowo meminta maaf kepada ojol. Jika tidak meminta maaf, komunitas ojol Blitar mengancam tidak akan memilihnya pada Pemilu 2019 mendatang.

Ancaman ini disampaikan komunitas ojol Blitar di simpang empat Jalan Raya Kanigoro, Senin (26/11/2018). Massa membawa berbagai macam tulisan di poster. Di antaranya bertuliskan: “Kami Tukang Ojek Punya Harga Diri”,”Lebih Baik Ngojek Daripada Nge Hoax”,”Pak Prabowo Jangan Ejek Tukang Ojek” dan lain-lain.

“Kami sangat tersinggung dengan ucapan Pak Prabowo. Dia menilai tukang ojek itu profesi rendah, golongan rakyat kelas bawah. Kalau Pak Prabowo tidak mau segera minta maaf, saya pastikan kami tidak akan memilihnya jadi presiden,” tegas Koordinator Komunitas Ojol Kabupaten Blitar Hengki Subiantoro kepada wartawan di lokasi, Senin (26/11).

Ucapan Prabowo dinilai sangat menyinggung harga diri para tulang ojek online. Padahal, menurut Hengki, dia dan teman-temannya sangat bangga memiliki profesi ini.

“Kami bangga jadi tukang ojek online. Penghasilan kami, juga lebih besar daripada yang kerja di kantoran pakai dasi,” teriaknya dalam orasi.

Selain itu, keberadaan ojol sangat dibutuhkan masyarakat. Mereka juga mengklaim bisa membantu menurunkan potensi kemacetan lalu lintas yang mulai terjadi di wilayah Kabupaten Blitar.

“Calon pemimpin itu harus memahami kondisi masyarakat kelas bawah seperti kami. Bukan malah melecehkanya. Cepat minta maaf pak,” imbuhnya. (mb/detik)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *