Terkait Penganiayaan Wanita, Pemain Timnas Saddil Ramdani Ditahan Polisi

Metrobatam, Jakarta – Saddil Ramdani resmi ditahan kepolisian. Pesepakbola Timnas Indonesia terjerat kasus dugaan penganiayaan pada seorang wanita.

Hal itu dikonfirmasi langsung oleh Kasat Reskrim Polres Lamongan AKP Wahyu Norman Hidayat. Ia mengatakan Saddil sudah ditahan.

“Iya, betul,” jawab Norman singkat kepada detikSport.

Sebelumya Saddil dilaporkan ke polisi atas tuduhan menganiaya wanita bernama ASR (19). Si korban sendiri yang melaporkan Saddil pada Kamis (1/11) malam.

Bacaan Lainnya

Saddil lantas mendatangi Mapolres Lamongan untuk menjalani pemeriksaan pada Jumat (2/11). Kepada awak media, pemain Persela Lamongan itu mengakui kesalahannya.

Kini Saddil sementara ditahan kepolisian. AKP Norman menjelaskan sang pemain akan ditahan sampai kasus dilimpahkan ke Jaksa Penuntut Umum.

“Ya sampai dilimpahkan ke JPU, kecuali keluarga mengajukan hak untuk meminta penangguhan,” terangnya.

Dengan ditahannya Saddil, posisinya di Timnas Indonesia terancam. Padahal, ia masuk skuat untuk berlaga di Piala AFF 2018 yang berlangsung 8 November-15 Desember.

Saddil dilaporkan menganiaya seorang wanita di Lamongan. Bermula dari berebut telepon genggam dengan perempuan berinisial ASR.

Kepolisian merespons laporan itu dengan memeriksa Saddil, 19 tahun. Saddil mendatangi Mapolres Lamongan, Jumat (2/11).

Kepada wartawan, yang menemuinya di Mapolres Lamongan, Saddil menyatakan siap menjalani dan mengikuti semua proses hukum yang sedang menimpanya.

“Saya akan menjalani proses hukum yang menimpa saya,” kata Saddil.

Saddil mengatakan khilaf saat insiden terjadi sehingga terjadi ribut-ribut dengan wanita itu di mes Persela Lamongan. Saddil juga mengakui sudah berupaya untuk berdamai, tapi ditolak.

Saddil juga menyebut ia memang mengenal ASR dan sempat dekat tapi sudah tidak pernah berkomunikasi lagi sejak beberapa bulan lalu. Saddil juga mengaku kalau sempat ribut dengan ASR hingga akhirnya ia mencakar ASR hingga berdarah. Saddil menjadikan kasus itu sebagai pelajaran berharga

“Saya sih pernah (dekat), tapi sudah lama tidak,” katanya.

“Saya sudah beritikad baik untuk berdamai, tapi keluarga enggak mau, ya sudah, saya terima proses ini apa adanya,” ujar pemain asal Sualwesi Tenggara itu.

Saddil meminta maaf kepada korban atas aksinya itu. Saddil mengaku sedang lelah dan banyak pikiran sehingga tidak bisa fokus.

“Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya, semoga bisa menjadi pelajaran berharga bagi saya,” ujar dia.

Keberadaan Saddil menjadi tanda tanya saat tak muncul pada latihan Timnas di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang pada Jumat (2/11). Dia satu-satunya pemain yang absen dari latihan yang dipimpin Bima Sakti itu.

Saddil sudah bergabung dengan Timnas sejak Asian Games 2018 pada bulan Juli. Dia melanjutkan kebersamaan dengan Timnas U-19 di Piala Asia hingga Oktober. (mb/detik)

Pos terkait