Angkat Dokter Jadi Sekdis Pariwisata, Gubernur NTB Diprotes DPRD

Metrobatam, Mataram – Anggota DPRD NTB memprotes langkah Gubernur NTB Zulkieflimansyah yang melakukan sejumlah mutasi pejabat di lingkungannya. Salah satu yang diprotes adalah pengangkatan seorang dokter menjadi Sekretaris Dinas Pariwisata.

“Kami menghargai kewenangan yang dimiliki gubernur dalam menempatkan para pembantunya dan jajarannya. Tapi, di sisi lain, gubernur juga jangan asal comot pejabat,” kata anggota Komisi I Bidang Pemerintahan, Hukum, dan HAM DPRD NTB Makmun di Mataram, yang dilansir Antara, Rabu (9/1).

Ia menilai penempatan pejabat yang dilakukan Gubernur Zulkieflimansyah dan wakilnya, Hj Sitti Rohmi Djalilah, pada mutasi 26 jabatan struktural di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB, Senin (7/1), patut dipertanyakan, terutama penempatan personel di setiap organisasi perangkat daerah (OPD).

“Seorang dokter menjadi Sekretaris Dinas Pariwisata. Ini patut kita sayangkan. Di tengah kita mengalami kekurangan tenaga medis, apalagi seorang dokter yang tugasnya di Pulau Sumbawa, seharusnya itu dipikirkan, mengingat kebutuhan dasar kita di bidang kesehatan sangat kurang,” jelasnya.

Bacaan Lainnya

Menurut Makmun, kalau alasan gubernur menempatkan seorang dokter menduduki jabatan di Dinas Pariwisata karena ingin menjadikan NTB, khususnya Lombok, sebagai destinasi ‘medical tourism’ pada masa mendatang, itu juga tidak tepat. Sebab, menurutnya, masih banyak hal lain yang perlu juga dipikirkan daripada memikirkan pariwisata yang dikaitkan dengan medis.

“Kita tahu pariwisata terkait bidang kesehatan belum begitu populer di Indonesia, banyak daerah yang juga belum mengembangkannya. Saya tahu gubernur mungkin memiliki pertimbangan lain, tapi perlu diingat kita ini kekurangan tenaga medis, lebih-lebih seorang dokter,” katanya.

Anggota DPRD NTB lainnya, TGH Hazmi Hamzar, memandang keputusan gubernur menempatkan seorang dokter sebagai sekretaris di Dinas Pariwisata sangat tidak lazim. Terlebih di tengah daerah ini kekurangan tenaga dokter.

“Apa kata orang, menempatkan seorang dokter di luar bidangnya, seperti tidak ada manusia saja untuk posisi itu,” ucap Hazmi.

Karena itu, ia meminta gubernur tidak berpikir aneh-aneh untuk sekadar berambisi NTB menjadi destinasi kesehatan tapi tidak siap dalam infrastruktur kesehatan dan sumber daya manusia (SDM).(mb/detik)

Pos terkait