Barisan Gus dan Santri Deklarasi Dukung Jokowi-Ma’ruf

Metrobatam, Jakarta – Elemen masyarakat yang mengatasnamakan Barisan Gus dan Santri Bersatu atau Bagus Bersatu mengarahkan dukungannya bagi pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin di Pilpres 2019.

Deklarasi itu disampaikan usai berkunjung ke rumah calon wakil presiden nomor urut 01, Ma’ruf Amin, di Menteng, Jakarta, Selasa (8/1).

Berdasarkan pantauan, puluhan Gus dan Santri itu berduyun-duyun mengunjungi kediaman pribadi Ma’ruf sejak Selasa subuh. Mereka terlihat kompak mengenakan baju koko, peci dan sarung ketika menghadiri deklarasi tersebut.

Ketua Presidium Baguss Bersatu Ipang Wahid menyatakan mayoritas anggota kelompok Gus dan Santri merupakan kader Nahdlatul Ulama.

Bacaan Lainnya

Oleh karena itu, ia menyampaikan dukungan kepada Jokowi-Ma’ruf Amin itu karena Ma’ruf sendiri memiliki ikatan emosional dengan Nahdlatul Ulama.

“Kami ingin melanjutkan perjuangan ini ke tingkat nasional, makanya kita mendukung Pak Jokowi dan Pak Kiai Ma’ruf Amin. Karena beliau adalah ulama kami, guru kami yang harus kita dukung bersama sebagai eksponen Nahdlatul Ulama,” kata Ipang.

Lebih lanjut, Ipang menjelaskan cikal bakal gerakan Baguss Bersatu ini lahir dari ‘Barisan Gus Solah’ yang muncul ketika Pilkada Jawa Timur 2018 lalu.

Gus Solah, atau Solahuddin Wahid sendiri merupakan tokoh NU sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang. Kala itu Gus Solah mendukung pasangan Khofifah-Emil Dardak.

Ipang menjelaskan kelompok Baguss Bersatu merupakan transformasi dari Barisan Gus Solah untuk melanjutkan perjuangan ke tingkat nasional.

“Saya sendiri Ipang Wahid adalah putra Gus Solah, terus kami ingin melanjutkan perjuangan ini ke tingkat nasional,” kata dia.

Ipang mengklaim keanggotaan Baguss Bersatu telah merata di seluruh pondok pesentren di wilayah Jawa Timur.

Ia menyatakan ke depan pihaknya akan melakukan penetrasi melalui ‘serangan darat’ atau door to door ke masyarakat guna menyosialisasikan pasangan Jokowi-Ma’ruf.

“Sekarang hampir ke semua pondok-pondok, nah di situ yang pasti kita akan penetrasi ke bawah, gerakan darat, sosialisasi sebanyak mungkin, memanfaatkan jaringan alumni-alumni dan santri-santri dengan pesantren-pesantren yang ada,” kata dia.

Selain itu, Ipang mengatakan gerakan ini sudah direstui oleh Presiden Joko Widodo ketika berkunjung ke Pesantren Tebu Ireng beberapa waktu lalu.

Ia pun berharap nantinya gerakan ini akan merata di seluruh wilayah Jawa dalam kurun waktu tak begitu lama.

“Insyaallah dengan terbentuk ini, jaringan-jaringan dari santri, dengan jaringan yang sudah ada dan akan kita tambah lagi, jadi akan lebih baik lagi saya rasa,” kata dia. (rzr/pmg)

Lawan Munculkan Ketidakpercayaan

Sementara Ma’ruf Amin menduga pihak lawan berupaya secara sistematis memobilisasi masyarakat untuk memunculkan ketidakpercayaan pada pemerintah dan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Pernyataannya sejalan dengan ucapan Kepala Staf Presiden Moeldoko soal indikasi upaya menurunkan kepercayaan terhadap KPU. Hal ini menyusul maraknya kabar bohong mengenai tujuh kontainer berisi surat yang sudah tercoblos untuk calon pasangan nomor urut 01.

“Ya, mungkin saja [dibuat pihak lawan],” kata Ma’ruf saat ditemui di kediaman pribadinya, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, Selasa (8/1).

Ma’ruf sendiri enggan menyebutkan siapa ‘pihak lawan’ yang dimaksud tersebut. Diketahui, pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno merupakan satu-satunya lawan Jokowi-Ma’ruf di Pilpres 2019.

Lebih lanjut, mantan Rais Aam PBNU itu menyatakan upaya mendelegitimasi pemerintah itu sudah berlangsung sejak lama. Namun ia tak menyebut dengan detail sejak kapan upaya itu berlangsung.

Ma’ruf mengatakan kegiatan itu bertujuan untuk melemahkan pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla yang sedang berkuasa saat ini.

“Saya kira sudah lama itu. Isu-isu seperti itu kan sudah lama digunakan untuk melemahkan pemerintah,” kata dia.

Meski begitu, Ma’ruf tak khawatir mengenai isu tersebut. Ia bahkan menyatakan upaya itu justru membuat dukungan bagi Jokowi dan dirinya semakin kuat di Pilpres 2019.

“Tapi dukungan kepada Pak Jokowi makin kuat, bukan makin lemah,” katanya. (mb/detik)

Pos terkait