MUI Imbau Pengurus Bersikap Netral di Pilpres 2019

Metrobatam, Jakarta – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau pengurus untuk bersikap netral dalam menghadapi pemilihan umum, baik pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) April 2019. Imbauan tersebut berdasarkan arahan ketua umum MUI KH Ma’ruf Amin dalam rapat dewan pimpinan MUI Selasa (8/1).

Hal itu dikatakan Sekretaris Jenderal MUI Anwar Abbas dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/1). Kata Anwar, arahan Ma’ruf Amin itu kemudian dirumuskan dan diputuskan menjadi sikap dan pandangan dari MUI.

Anwar mengatakan MUI berharap pelaksanaan pemilu berjalan baik dan lancar, karena itu, MUI sebagai organisasi harus mendukung secara aktif untuk menyukseskan dan menciptakan pemilu yang bebas, jujur, adil dan berakhlak.

“Agar kredibilitas MUI di tengah-tengah masyarakat tetap terjaga dan terpelihara maka seluruh personalia pimpinan MUI harus bisa menjaga netralitas organisasi,” katanya.

Bacaan Lainnya

Pengurus MUI, kata dia, secara organisasi tidak boleh menyeret-menyeret MUI untuk mendukung salah satu calon. Tetapi ini tidaklah pula berarti bahwa pengurus MUI secara personal tidak boleh terlibat dalam dukung mendukung salah satu calon atau pasangan calon.

“Masing-masing anggota pimpinan dipersilakan saja untuk mendukung , memperjuangkan dan memilih salah satu calon atau paslon ygan disukai dan didukungnya tetapi jangan membawa-bawa nama organisasi MUI,” katanya.

Anwar juga mengatakan agar soliditas pimpinan MUI tetap terjaga dan terpelihara maka dalam memperjuangkan dan menyalurkan aspirasinya seluruh pengurus MUI menjaga ukhuwah islamiyah dan atau persatuan dan kesatuan.

“MUI mengimbau kepada para anggota pimpinan dan kepada semua pihak untuk saling menghormat dan tidak saling jelek menjelekkan antara satu dengan lainnya,” kata dia.

Tujuannya, agar jangan sampai pelaksanaan kontestasi yang diselenggarakan satu kali dalam lima tahun ini akan merusak hubungan persaudaraan

MUI, kata Anwar, juga meminta agar dalam pemilu ini persatuan dan kesatuan umat tetap dapat terjaga dan terpelihara.

“Seluruh personal pimpinan MUI harus bisa membangun dan mengembangkan sikap tawadu dan tarohum atau sikap saling mencintai dan saling menyayangi di kalangan umat dan warga bangsa dan menjauhkan sikap taghadhub dan tahasud atau saling marah dan saling membenci,” katanya. (mb/detik)

Pos terkait