TKN Sebut Ucapan Prabowo Rendahkan Seluruh Pegawai Kemenkeu

Metrobatam, Jakarta – Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Abdul Kadir Karding menilai pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang menyebut menteri keuangan sebagai pencetak utang telah merendahkan pihak lain. Karding mengatakan, ucapan itu bukan saja melukai menteri keuangan, tapi juga puluhan ribu pegawai Kemenkeu dan keluarganya di seluruh Indonesia.

“Ucapan Prabowo itu makin menunjukkan karakter politiknya yang agresif dan suka merendahkan pihak lain. Itu seolah menunjukkan apa yang mereka (pegawai Kemenkeu) lakukan bukan menyelesaikan masalah negara tapi justru menambah beban negara,” ujar Karding melalui pesan singkat, Senin (28/1).

Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengatakan ucapan Prabowo bisa dikategorikan sebagai bentuk penghinaan terhadap lembaga negara. Sebab Kemenkeu merupakan institusi pemerintah yang dilindungi Undang-Undang. Pernyataan itu, kata dia, justru semakin menunjukkan bahwa Prabowo tak memahami perkara ekonomi.

“Utang dalam sebuah negara itu hal yang lazim. Indonesia sudah berutang sejak 1946. Negara mana di dunia yang tidak utang? Yang terpenting bukan soal kita utang atau tidak tapi untuk apa kita berutang,” katanya.

Bacaan Lainnya

Selama ini Karding mengklaim utang pemerintah ditujukan untuk hal-hal yang bersifat produktif mulai dari belanja pegawai hingga pembangunan infrastruktur di berbagai daerah. Ia meminta Prabowo berhenti menyampaikan pernyataan-pernyataan yang memprovokasi.

“Jangan hanya karena ingin merebut kekuasaan rakyat kemudian dicekoki kebencian. Sebab yang akan rugi adalah seluruh bangsa ini,” ucap Karding.

Seperti fiberitakan sebelumnya, dalam orasi politiknya di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada Sabtu (25/1), Prabowo menyatakan bahwa menteri keuangan lebih pantas disebut sebagai menteri pencetak utang. Ia menyebut bahwa menteri keuangan selama ini bangga untuk berutang namun pihak lain yang diminta membayar.

“Kalau menurut saya, jangan disebut lagi lah ada Menteri Keuangan. Mungkin menteri pencetak utang,” kata Prabowo.

Meski tak menyebut nama Sri Mulyani secara spesifik dalam pidato, tetapi Prabowo berulang kali menyinggung soal utang Indonesia yang saat ini semakin menumpuk.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon mendukung pernyataan ketua umumnya. Fadli menyebut Menteri Keuangan Sri Mulyani memang pantas mendapat predikat sebagai menteri pencetak utang.

“Pak Prabowo benar di situ, menteri ini menteri yang berhasil menambah utang. Mungkin dia menteri terbaik dari sisi penambah utang,” kata Fadli.

Menanggapi pernyataan itu, pihak Kemenkeu mengatakan bahwa Prabowo telah mencederai perasaan pegawai Kemenkeu. Sebagai institusi negara, Kemenkeu menyebut bahwa tidak sepantasnya ada pihak yang menghina institusinya. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait