110 Warga Tanjungpinang Terjangkit DBD, 1 Korban Meninggal Dunia

Metrobatam, Tanjungpinang – Sebanyak 110 orang warga Tanjungpinang tercatat terjangkit penyakit demam berdarah dengue (DBD), diantaranya satu orang meninggal dunia hingga Februari 2019. Penyakit DBD disebabkan infeksi virus dengue yang menular akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

Untuk menekaan jumlah korban penyakit DBD, Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes, Dalduk dan KB) Tanjungpinang berupaya menanggulangi penyakit DBD, dengan menggelar kegiatan Gerakan Bersama Berantas Jentik Nyamuk Aedes dan Gerakan 1 Rumah 1 Juru Pemantau Jentik (Jumantik). Program ini diharapkan mampu mengurangi korban jiwa akibat penyakit menular tersebut.

“Kita terus berupaya melakukan inovasi dengan melakukan program dan sosialisasi ke tengah-tengah masyarakat terkait pemberantasan jentik nyamuk,” ujar Kepala Dinkes, Dalduk dan KB Tanjungpinang Rustam di Tanjungpinang, Minggu (17/2/2019).

Menurut Rustam, tren penyakit DBD saat ini telah berubah karena penyakit ini bukan lagi menyerang kalangan anak-anak, melainkan korbannya orang dewasa. Dari 110 korban, tercata 65 persen korban yang terkena penyakit DBD adalah orang dewasa.

Bacaan Lainnya

“Sudah satu orang yang meninggal dunia, kita harus tingkatkan penanganannya supaya tidak ada lagi korban jiwa,” kata Rustam.

Lanjut, kata Rustam, gerakan berantas jentik ini dilaksanakan berbagai elemen masyarakat. Adapun elemen masyarakat yang berpartisipasi dalam gerakan tersebut antara lain relawan PMI, Pramuka Saka Bakti Husada, Kader Posyandu, kader jumantik, kader PKK, Forum RW dan RT, mahasiswa Stikes Hang Tuah, mahasiswa Poltekkes, kantor Kesehatan Pelabuhan, Babinsa, Babinkamtibmas, Dinkes Kesehatan dan Puskesmas serta warga.

Elemen masyarakat yang berperan serta terjun langsung secara door to door dari rumah ke rumah melakukan pemeriksaan jentik, memberikan bubuk abate sekaligus melakukan edukasi kepada keluarga keluarga yang dikunjungi.

“Tentunya kita harapkan gerakan basmi jentik nyamuk ini efektif untuk mengurangi korban dan penularan kepada masyarakat,” ujar dia.

Gerakan basmi jentik nyamuk ini dipimpin langsung Wakil Wali Kota Tanjungpinang, Rahma yang telah terjun ke masyarakat pada Sabtu 16 Februari 2019. Kegiatan serentak dilakasanakan di 18 kelurahan dari 4 kecamatan yang ada di Tanjungpinang.

Rahma mengatakan, seluruh wilayah di Kota Tanjungpinang mempunyai risiko untuk terjangkit penyakit DBD karena virus dengue dan nyamuk penularnya tersebar luas baik di rumah maupun di tempat umum.

“Untuk itu kita mencegah penyakit ini dan diperlukan peran serta masyarakat dalam membasmi jentik nyamuk penularnya dimulai dari rumah sendiri dengan gerakan satu rumah satu jumantik,” kata Rahma di Balai Pertemuan Perum Kijang Kencana III, Kelurahan Pinang Kencana, Tanjungpinang Timur.

Rahma menjelaskan, sampai sekarang upaya pemberantasan DBD belum memberikan hasil yang optimal sehingga penyakit ini masih menjadi permasalahan kesehatan di sebagian besar kelurahan di Tanjungpinang. Ia pun mengimbau kepada seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama melakukan pemantauan dan pembasmian jentik nyamuk.

“Mari secara serentak kita laksanakan pemantauan dan pembasmian jentik nyamuk di lingkungan masing-masing secara terkoordinir,” tutup Rahma. (mb/okezone)

Pos terkait