Ancaman Tinggi Jelang Pemilu 2019, Polisi Tanjungpinang Siaga

Metrobatam, Tanjungpinang – Jelang pelaksanaan pemilu legislatif dan pemilihan presiden (pilpres) pada 17 April mendatang, Polres Tanjungpinang dan Polres Bintan, Kepulauan Riau menyiagakan ratusan personel kepolisian.

Kapolres Tanjungpinang AKBP Ucok Lasdin Silalahi menuturkan tahapan pemilu mulai dari masa pendaftaran, masa kampanye, pencoblosan, hingga penghitungan suara merupakan masa rawan.

“Semua ancamannya tinggi,” kata Ucok di Polres Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, Senin (25/2).

Karenanya, Ucok menuturkan pihaknya telah menyiapkan berbagai langkah pengamanan, baik aspek pencegahan maupun antisipasi.

Bacaan Lainnya

Di Kabupaten Tanjung Pinang, kata Ucok, akan ada sekitar 550 personel gabungan Polri dan TNI yang diterjukan.

Selain itu, sambungnya, guna mengantisipasi terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), pihaknya juga bekerja sama dengan KPU selaku penyelenggara Pemilu serta Bawaslu.

Ucok menuturkan di Kabupaten Tanjungpinang ada sekitar 151 ribu daftar pemilih tetap (DPT) dengan jumlah tempat pemungutan suara (TPS) sebanyak 556 TPS.

Ucok menyebut setidaknya ada enam TPS yang masuk dalam kategori sangat rawan. Untuk TPS sangat rawan, Polres Tanjungpinang mengerahkan dua personel di masing-masing TPS. Sedangkan untuk TPS lainnya hanya akan dijaga oleh satu personel saja.

“TPS sangat rawan itu terkait dengan potensi masalah yang muncul saat hari pencoblosan dan penghitungan suara,” ujarnya.

Sementara itu, di tempat terpisah, Kapolres Bintan AKBP Boy Herlambang menuturkan pihaknya akan menerjukan 230 personel kepolisian untuk mengamankan jalannya pemilu.

“Pengamanan diperkuat personel, akan kami libatkan 230 personel,” kata Boy di Polres Bintan, Kepulauan Riau.

Di wilayah Kabupaten Bintan, kata Boy, terdapat 103.512 daftar pemilih tetap (DPT) dengan jumlah tempat pemungutan suara (TPS) sebanyak 425.

Boy menuturkan dari 425 TPS tersebut ada empat TPS dengan kategori rawan, tiga TPS dengan kategori sangat rawan, serta 408 TPS dengan kategori kurang rawan.

“Sangat rawan tiga TPS ada di Kecamatan Tambelan,” ujarnya.

Boy menyebut Kecamatan Tambelan merupakan wilayah yang paling jauh jaraknya di Kabupaten Banten. Bahkan, menurutnya, Kecamatan Tambelan justru lebih dekat dengan wilayah Kalimantan Barat.

“Ditempuh dari pelabuhan Kijang dengan kapal feri kurang lebih selama 24 jam baru sampai, dan itu lebih dekat Kalimantan Barat tapi masuk wilayah kami, ini menjadi intens pengamanan di sana kita perkuat,” tutur Boy.

Meski begitu, menurut Boy, selama ini pihaknya tidak mengalami kendala dalam proses pengamanam untuk distribusi logistik pemilu. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait