Arumi Bachsin Keguguran, Hal-hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya

Metrobatam, Jakarta – Kabar duka datang dari keluarga kecil Wagub Jatim yang baru beberapa hari dilantik, Emil Elestianto Dardak. Sang istri Arumi Bachsin yang tengah hamil di trimester pertama mengalami keguguran dan menjalani perawatan di RSIA Kendangsari, Surabaya, Senin (18/2) sore.

Saat ditanya apakah pendarahan Arumi Bachsin karena kecapekan, Emil mengatakan hal tersebut bukan faktor utama. Menurutnya, karena perkembangan embrio yang tidak bekerja, mau tidak mau janin tersebut harus dikeluarkan. Emil menyebut ada proses alami yang menyebabkan Arumi pendarahan.

“Ya itu tadi, ini ada kondisi bahwa perkembangan embrionya mungkin tidak sesuai dengan harapan sehingga tubuh memiliki mekanismenya sendiri biasanya di semester pertama. Tapi yang namanya mekanisme alami tidak 100 persen ideal sehingga dibantu dengan tindakan medis,” kata Emil.

Tiap keguguran memiliki penyebab yang berbeda-beda, namun ada beberapa hal yang bisa menjadi salah satu penyebabnya, seperti dirangkum dari WebMD berikut ini:

Bacaan Lainnya

1. Masalah kromosom

Nyaris setengah dari seluruh kasus keguguran disebabkan saat embrio mendapatkan jumlah kromosom yang salah. Kromosom merupakan struktur dalam sel yang memegang gen, tiap orang memiliki 23 pasang kromosom dan untuk tiap pasangannya didapatkan satu dari ibu dan satu dari ayah.

Beberapa masalah kromosom yang bisa menyebabkan keguguran antara lain:

  • sel telur busuk, terjadi saat embrio menempel di rahim namun tidak berkembang menjadi bayi. Ditandai dengan pendarahan berwarna cokelat gelap di awal-awal kehamilan.
  • intrauterine fetal demise, yang terjadi embrio berhenti berkembang dan mati.
  • molar pregnancy, di mana jaringan dalam rahim berubah menjadi tumor di awal kehamilan.
  • translocation, saat sebagian kromosom berpindah ke kromosom lainnya dan bisa menyebabkan keguguran berulang.

2. Masalah pada rahim atau serviks

Serviks atau mulut rahim bisa mengalami rahim abnormal akibat kondisi yang dinamakan septate uterus yang membagi rahim menjadi dua bagian. Biasanya akan disarankan operasi sebelum mencoba untuk hamil untuk memperbaiki rahim agar mengurangi risiko keguguran.

Selain itu ada sindrom Asherman, di mana ada jaringan luka di rahim yang bisa merusak endometrium atau dinding rahim dan bisa menyebabkan keguguran berulang bahkan sebelum mengetahui sudah hamil. Dua kondisi lainnya adalah fibroid dan cervical insufficiency (saat serviks membuka terlalu lebar).

3. Infeksi

Infeksi menular seksual seperti herpes di kelamin dan sifilis, dan juga listeriosis bisa menyebabkan keguguran. Akan tetapi infeksi tidak dapat menyebabkan keguguran berulang, segera periksakan ke dokter kandungan apabila mengalami tanda-tanda atau gejala infeksi. (mb/detik)

Pos terkait