Caleg Gerindra Gantung Diri karena Kurang Biaya, Suami Jadi Tersangka

Metrobatam, Padang – Polisi memastikan caleg Partai Gerindra, Shanie Fiercelly, yang ditemukan tergantung di dalam rumahnya di Kecamatan Koto X Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, murni bunuh diri. Tidak ada tanda-tanda pembunuhan di tubuh Shanie.

“Kita sudah lakukan visum dan otopsi. Tidak ada indikasi lain selain bunuh diri,” kata Kapolsek Koto X Tarusan, Pesisir Selatan, Iptu Thamrin, kepada detikcom, Rabu (13/2).

Dalam pemeriksaan, ditemukan adanya indikasi korban depresi akibat persoalan keuangan dan keluarga. Sejak menjadi caleg, korban sering terlibat pertengkaran dengan suaminya.

“Bagaimanapun, korban ini jadi caleg tentu butuh biaya. Sementara kehidupan mereka tidak terlalu mendukung. Kita menduga ini jadi salah satu penyebab,” jelas Thamrin.

Bacaan Lainnya

“Seluruh saksi di TKP dan yang terkait dengan kasus itu sudah kita periksa. Tidak ada indikasi lain,” katanya.

Caleg dari Partai Gerindra di Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat ditemukan tergantung di kamar rumahnya, Rabu (6/2) silam.

Shanie Fiercelly, sang caleg, ditemukan sudah tak bernyawa sekitar pukul 10 malam di rumahnya yang berada di Sungai Lundang, Nagari Kampung Baru Korong Nan Ampek, Kecamatan XI Koto Tarusan.

Shanie tercatat sebagai caleg Partai Gerindra nomor urut 6 Dapil II untuk DPRD Kabupaten Pesisir Selatan.

Jasad Shanie, yang sehari-hari punya usaha warung kecil-kecilan, sempat dibawa ke RS Bhayangkara Padang untuk keperluan otopsi dan dimakamkan keesokan harinya.

Suami Jadi Tersangka

Suami Shanie berinisial HJ ditetapkan sebagai tersangka karena diduga sebagai pemicu aksi gantung diri caleg DPRD Kabupaten Pesisir Selatan. Kapolsek XI Koto Tarusan, Iptu Thamrin, mengatakan motif Shanie melakukan bunuh diri diduga karena masalah keuangan saat nyaleg. Namun ada juga dipicu akibatnya adanya KDRT oleh suami.

Berikut ini penjelasan lengkap Iptu Thamrin kepada wartawan mengenai bunuh diri Shanie kepada wartawan, Rabu (13/2):

Terkait caleg bunuh diri hasil visum gimana, itu bunuh diri atau ada indikasi lain?

Oh, itu gantung dirinya itu akibat depresi, kita sudah autopsi kok, kita sudah lakukan otopsi. Itulah akibat depresi pertengkaran yang terjadi dengan suami sampai terjadi penganiayaan.

Kita sudah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi memang hasil penyelidikan yang kita lakukan kita berkesimpulan bahwa korban meninggal dunia akibat gantung diri akibat depresi yang dialami saat itu juga saat pertengkaran dengan suami yang disaksikan langsung oleh anak kandungnya.

Berdasarkan hasil autopsi itu sinkron semua kata anak ibu kepala begini ketemu di autopsi. Berdasarkan hasil visum tadi kita sudah tetapkan suami sebagai tersangka.

Suaminya atas nama siapa?

Namanya Hendra Joni. Umurnya 37 tahun.

Ditemukan unsur kekerasan sebelum gantung diri?

Iya.

Ada kaitan dengan status korban yang ikut nyaleg?

Berdasarkan hasil keterangan tersangka sendiri memang salah satu masuk. Salah satunya ya ini, Hendra Joni ini kan tidak memiliki pekerjaan tetap. Itu pun diutarakan kepada penyidik. Kaitan nyaleg itu sudah jelas, tentu suami yang menanggungnya. Terjadilah pertengkaran itu dilihat anaknya. Itu saksi mahkota. Suami ditetapkan tersangka Jumat, hari Kamis penangkapan.

Untuk motif ekonomi bagaimana?

Berdasarkan hasil olah TKP, kita sudah periksa saksi sebanyak 7 orang dan seluruhnya menerangkan bahwa perkelahian dan ekonomi yang terbatas selama ini keluarga ini menjadi pemicu keributan dalam keluarga, ditambah lagi mengikutsertakan diri sebagai Caleg Partai Gerindra selama ini. Jadi, suaminya komplen pada intinya.

Tidak menerima istrinya ikut dalam kegiatan Caleg, karena faktor ekonomi tadi. Suaminya sudah menyangkal dan mengatakan saya tidak punya uang untuk itu. Ini kejadian sudah berlarut-larut nih. Karena mencalon itu kan sudah lama, bukan baru-baru ini. (mb/detik)

Pos terkait