Diduga Jadi Muncikari Online, Honorer Cantik Dinas PUPR Diciduk

Metrobatam, Ketapang – Polres Ketapang menangkap seorang tenaga honorer di Dinas Pekerjan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pemkab Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar) karena diduga menjadi muncikari prostitusi online. Perempuan cantik berinisial SD (31) itu saat ini masih diperiksa di Polres Ketapang.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Ketapang AKP Eko Mardianto mengatakan, SD ditangkap di Hotel Borneo Emerald Ketapang, Kalbar, pada Rabu 30 Januari 2019. Penangkapan itu setelah polisi mendapat laporan dari korban SS (22).

“Berdasarkan laporan dari korban SS, kami menangkap tersangka SD pada hari Rabu (30/1) sekitar pukul 22.00 WIB,” kata Eko, Kamis (31/1).

Eko mengatakan, dalam laporannya kepada polisi, korban mengaku dihubungi oleh tersangka. Tersangka menyuruh korban untuk memberikan layanan seks kepada laki-laki yang telah memesan lewat prostitusi online. Karena korban sebelumnya sudah tiga kali melakukannya, korban menolak permintaan tersangka.

Bacaan Lainnya

“Korban mengaku sudah tidak kuat lagi melayani, makanya menghubungi Polres Ketapang,” ujar Eko.

Dia melanjutkan, sekitar pukul 22.25 WIB, angggota Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Ketapang dan Unit Lidik Polres Ketapang mendatangi Hotel Borneo Emerald Ketapang.

Petugas kemudian menggerebek kamar hotel nomor 301 lantai 3. Di dalamnya ditemukan seorang laki-laki berinisial WDY yang akan menggunakan layanan seks dari korban SS.

“Selain itu, anggota juga menangkap tersangka SD yang saat itu sedang berada di lobi hotel karena menunggu korban,” tuturnya.

Berdasarkan keterangan SS kepada polisi, dirinya telah dijual oleh SD sebanyak tiga kali sebelumnya, yaitu pada Sabtu (26/1/2019) di Hotel Asana Nevada Jalan R Suprapto Kelurahan Sampit, Kecamatan Delta Pawan, Kabupaten Ketapang.

Kemudian pada hari yang sama, tersangka SD juga memintanya melayani laki-laki hidung belang di Hotel Olive. Setelah itu, pada Senin (28/1), korban kembali diminta melayani laki-laki di Hotel Olive.

“Menurutnya uang hasil dari melayani tamu diambil oleh SD dan dirinya tidak mendapat bagian sama sekali,” katanya.

Polisi selanjutnya mengamankan SD, WDY, dan korban ke Polres Ketapang untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dari penggerebekan itu, polisi juga mengamankan barang bukti berupa uang sebesar Rp1.097.000, dua ponsel, satu kondom, dan kartu kunci kamar Hotel Borneo Nomor 301. (mb/okezone)

Pos terkait