Kenali 7 Gejala DBD Pada Anak dan Pertolongan Pertama

Ilustrasi Nyamuk DBD ( Foto : Net)

Metrobatam.com, MB – Sebagian besar dari Moms tentu sudah tahu bahwa demam berdarah atau DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti.

Virus ini menyebar dari nyamuk yang sebelumnya sudah menggigit seseorang yang telah terinfeksi virus dengue, lalu ketika nyamuk tersebut menggigit orang lain besar kemungkinannya orang tersebut akan tertular DBD.

DBD  pada Si Kecil seringkali gejalanya ringan sehingga seolah tak terlihat, tak jarang pula gejala baru muncul dari 4 hingga 2 minggu setelah digigit nyamuk yang terinfeksi virus.

DBD merupakan penyakit yang sangat tak bisa disepelekan karena risikonya dapat mengancam nyawa sehingga perlu segera diobati.

Bacaan Lainnya

Gejala DBD

Nah, untuk mengantisipasi keterlambatan kita dalam mengobati DBD, mari simak beberapa tanda dan gejala DBD pada Si Kecil berikut:

  1. Demam tinggi hingga mencapai 40 ° C
  2. Sakit di belakang mata, sendi, otot atau tulang
  3. Sangat gelisah dan mudah mengantuk
  4. Sakit kepala hebat
  5. Ruam di sebagian besar tubuh
  6. Pendarahan ringan dari hidung atau gusi
  7. Mudah memar

Gejala DBD ringan dapat terjadi pada Si Kecil karena usianya yang masih muda, dan juga bagi mereka yang baru pertama kali terkena DBD. Sedang untuk Si Kecil yang mungkin pernah terinfeksi penyakit ini sebelumnya, gejala akan menjadi ke tahap sedang hingga berat.

Tak jarang setelah gejala DBD regular selama 2 – 7 hari, demam akan mereda. Namun hal inilah yang berbahaya, karena akan timbul gejala lain yang lebih parah seperti: pendarahan yang lebih hebat, mual, muntah, sakit perut parah dan masalah pernapasan. Belum lagi penurunan tekanan yang terjadi secara cepat.

Penularan DBD

Virus dengue yang merupakan penyebab DBD tidak menular melalui udara, cairan tubuh, makanan maupun minuman, hal ini karena virus dengue tidak dapat bertahan lama diluar jaringan tubuh maupun sel yang hidup.

Namun begitu, penyakit DBD pada Si Kecil risikonya tetap tinggi terutama pada usia 4 – 10 tahun. Karena pada usia tersebut daya tahan tubuh Si Kecil tentu belum sekuat Moms maupun orang dewasa lainnya.

Hal yang bisa kita lakukan agar penularan DBD tidak terjadi pada Si Kecil salah satunya adalah dengan lebih waspada saat Si Kecil bermain pada pagi dan siang hari terutama bila tempatnya lembap dan gelap, sebab pada saat – saat tersebut terutama nyamuk Aedes Aegypti betina suka sekali menggigit.

Pertolongan Pertama Pada DBD

Saat Si Kecil terkena DBD, hal pertama yang bisa Moms lakukan sebelum membawanya ke rumah sakit adalah dengan memberi mereka cairan sebanyak mungkin untuk mencegah terjadinya dehidrasi.

Cairan yang Moms berikan tentunya berupa air putih atau minuman bernutrisi seperti jus. Bila Moms merasa perlu memberikan obat penurun panas, berilah paracetamol setiap empat jam sekali dan jangan lupa untuk mengompresnya.

Bila pada Si Kecil gejala sudah semakin memburuk pada hari kedua,segera berikan perawatan yang lebih serius dengan membawanya ke rumah sakit.

Ingat Moms! Tak ada vaksin yang dapat mencegah DBD, yang bisa kita lakukan adalah selalu memberi pengawasaan untuk waktu dan tempat mereka bermain.

sumber : orami.co.id

Pos terkait