Merasa Dianiaya Oknum Gerindra, Panitia Acara Sandi Lapor Polisi

Metrobatam, Sukabumi – Panitia acara Generasi Milenial Indonesia (GMI) Sukabumi Raya mengaku diintimidasi dan dianiaya sejumlah orang di kantor Gerindra Kabupaten Sukabumi. Mereka melaporkan oknum pengurus Gerindra itu ke Polres Sukabumi Kota.

Peristiwa bermula saat Ketua GMI Alfi Pustita dan Anggota GMI Muhammad Hadi mendapat undangan untuk mengikuti rapat Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) di kantor DPC Gerindra di Jalan Ahmad Sanusi, Ciseureuh, Kabupaten Sukabumi, Kamis (31/1), pukul 14.30 WIB.

Namun saat itu Alfi mengaku telat datang. Hanya sebentar di kantor DPC Gerindra Sukabumi, Alfi berpamitan. Namun saat itu Ketua DPC Gerindra Kabupaten Sukabumi Yudha Sukmagara ingin berbicara dengan Alfi.

“Saya mau pamit, tapi dia (Yudha) minta saya masuk ke dalam ruangannya mau ngobrolin acara GMI beberapa waktu lalu,” kata Alfi di Mapolres Sukabumi Kota.

Bacaan Lainnya

Acara GMI yang disebut Alfi berlangsung pada 17 Januari 2019 di Gedung Juang Kota Sukabumi. Acara tersebut menghadirkan Sandiaga Uno sebagai pengisi acara.

Menurut Alfi, saat berada di dalam ruangan kantor Yudha, dia dituding mengusir timnya Yudha yang saat itu akan masuk ke dalam lokasi acara Sandi. Yudha juga merupakan caleg Gerindra.

“Lokasi acara kan di fasilitas pemerintah, tidak boleh ada unsur kampanye. Karena kami hanya mengadakan seminar wirausaha yang kebetulan salah satu pembicaranya Pak Sandi Uno. Nah saat itu harus steril dari atribut partai apa pun, juga karena sesuai arahan dari Bawaslu dan KPU,” ujarnya.

Alfi mengatakan saat itu pengurus GMI memang melihat kedatangan tim Yudha. “Nah kebetulan anak buahnya beliau itu memakai seragam caleg, Yudha Sukmagara. Kami sudah memberi solusi ditutup atau bagaimana. Bahkan partai lain juga banyak yang masuk, setelah kami kasih solusi, atribut partainya ditutup. Saat itu mereka (tim Yudha) merasa diusir padahal tidak ada pengusiran,” beber Alfi.

Kembali lagi ke suasana di kantor Gerindra Sukabumi. Alfi mengaku di dalam ruangan itu bersama rekannya, Muhammad Hadi, yang juga ketua keamanan saat acara GMI di Gedung Juang Sukabumi.

“Saya dan Hadi ditunjuk-tunjuk dituding melakukan pengusiran. Kami membela diri minta bukti soal pengusiran, mungkin enggak terima dia langsung menyerang dengan melempar asbak. Untungnya saudara Hadi menghindar,” tutur Alfi.

Lalu Hadi mendapat penyerangan dari beberapa orang yang semula berada di luar ruangan. Mereka masuk lalu menganiaya Hadi.

“Dalam hitungan detik pengurus yang berada di luar ruangan langsung masuk dan menendang kepala Hadi saat itu dipukuli dua orang. Pak Yudha enggak melerai,” ujar Hadi.

Aksi penganiayaan itu mereda setelah beberapa pengurus lainnya melerai. Akibat kejadian itu, Hadi mendapat luka di wajah dan tangannya. Hadi memilih untuk visum, setelah itu dia diantar teman-temannya melaporkan insiden tersebut ke polisi.

Polisi turun tangan menyelidiki kejadian tersebut. “Terjadi keributan di kantor Gerindra Kabupaten Sukabumi. Kita akan lakukan langkah-langkah penyelidikan serta olah TKP,” tutur Susatyo.

Terkait pemicu keributan itu, Susatyo menduga ada kesalahpahaman saat kedatangan Sandiaga Uno ke Kota Sukabumi. “Diduga pemicunya akibat terjadi kesalahpahaman hingga memicu pelaporan hari ini. Intinya kami juga baru menerima laporan dan berlanjut kepada penyelidikan,” kata Susatyo.

Ketua DPC Gerindra Kabupaten Sukabumi Yudha Sukmagara membantah pernyataan Ketua GMI Alfi Pustita. “Selesai kami rapat di Sekretariat Gerindra, terjadi sebuah diskusi. Sampai terjadi ketegangan, ada naik tensi dari Hadi dengan kata-kata yang cukup keras kepada saya. Sambil nunjuk-nunjuk,” tutur Yudha via telepon.

Saat itu, menurut Yudha, ucapan dilontarkan Hadi terdengar oleh beberapa orang yang berada di luar ruangan. “Kata-kata Hadi terdengar oleh orang-orang yang ada di Gerindra. Beberapa orang masuk ke dalam, terus minta kepada Hadi agar berbicara yang sopan. Kalau tidak bisa bicara sopan agar keluar dari ruangan, terjadi dorong-dorongan sampai terjadilah perkelahian antara Hadi dengan Deden,” tutur Yudha.

Yudha menyebut Deden terluka akibat keributan itu. “Denden pun hancur mukanya dipukulin dengan alat yang ada di situ, ada asbak dan segala macam. Saya ditarik oleh orang-orang yang ada di ruangan karena takutnya Hadi ini menyerang saya,” ucapnya.

Dia tidak mengetahui apakah Hadi dari GMI atau bukan. Namun Yudha memastikan Hadi bukan kader Gerindra. “Dia (Hadi) berbicara dengan saya karena saya pimpinan partai. Dia bicaranya secara kasar, mungkin yang lain tak terima. Terjadilah pengusiran, karena dia datang ke sekretariat Gerindra,” tutur Yudha.

Sementara itu garis polisi terpasang di kantor DPC Gerindra Kabupaten Sukabumi. Polres Sukabumi Kota mendatangi kantor Gerindra Sukabumi, Jalan Ahmad Sanusi, Ciseureuh, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (31/1) malam. Polisi menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) berkaitan dugaan penganiayaan terhadap seorang panitia acara Generasi Milenial Indonesia (GMI), Muhammad Hadi.

“Kami melakukan olah TKP di kantor Gerindra ini karena memang ada laporan, kepada kepolisian. Kami berusaha untuk profesional, apakah yang disampaikan oleh pelapor itu sesuai dengan kondisi di TKP,” kata Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo.

Dari lokasi tersebut polisi mengamankan sejumlah barang bukti yang diduga terkait dengan peristiwa dugaan penganiayaan tersebut. Sejumlah saksi juga turut didengar keterangan guna membuat jelas peristiwa yang terjadi.

“Kita membawa beberapa barang bukti yang menurut keterangan korban digunakan dalam tindak pidana penganiayaan. Saat ini kita fokus kepada apa yang dilaporkan, kita lakukan penyelidikan sampai apakah terbukti ada tindak pidana (penganiayaan),” tutur Susatyo. (mb/detik)

Pos terkait