Sudirman Said Kritik Sikap Jokowi soal Freeport, TKN Buka Suara

Metrobatam, Jakarta – Eks Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyatakan kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berubah-ubah soal divestasi PT Freeport Indonesia. Dia mengatakan, di awal pemerintahan Jokowi ingin agar diputuskan secara cepat.

Lalu, Sudirman bilang Jokowi ingin jangan buru-buru. Kemudian, Jokowi tiba-tiba ingin jangan ada komitmen apapun. Menanggapi itu, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Johnny G Plate mempertanyakan apa yang salah dari sikap Jokowi.

“Kalau bilang cepat bagus nggak, kalau bilang hati-hati bagus nggak, kalau bilang jangan ada kepentingan kelompok bagus nggak? Apa salahnya?,” kata Johnny kepada detikFinance, Senin (25/2/2019).

Dia mengatakan, tanpa seorang pemimpin yang kuat dan konsisten seperti Jokowi, akuisisi tidak berjalan lancar. Sebab itu, dia mengapresiasi langkah-langkah yang telah ditempuh Jokowi.

Bacaan Lainnya

“Tanpa seorang pemimpin yang kuat yang konsisten, yang mempunyai leverage internasional, divestasi seperti itu nggak bisa lancar, dan Pak Jokowi menjalani dan melaksanakan dengan baik untuk kepentingan bangsa dan negara,” paparnya.

Johnny pun enggan mengomentari Sudirman Said lebih jauh. Menurutnya, Sudirman bukan calon presiden (capres) sehingga buang-buang waktu.

“Saya nggak mau komentari Sudirman Said, karena Sudirman Said bukan capres nggak guna buang-buang waktu komentari dia,” ujar politikus Partai Nasdem itu.

Terlebih, dia bilang, kebijakan yang dia tempuh saat menjabat Menteri ESDM belum tentu akan sesukses seperti sekarang ini.

“Apalagi komentar Sudirman Said hanya sepenggal saja yang belum tentu kebijakan yang dia pakai dulu atau di zaman dia sama dengan sekarang. Karena apa, menurut Jonan (Menteri ESDM) dia mengawali semuanya dengan baru dan cepat,” terangnya.

“Saya memberikan apresiasi Pak Jokowi, dibantu para menteri terkait divestasi itu di antaranya Pak Jonan, Bu Sri Mulyani, dan Ibu Rini Soemarno, pasti ada tim dan orang ahli di dalamnya,” sambungnya.

Sebelumnya dalam sebuah wawancara khusus dengan detikcom, Kamis (21/2/2019) Sudirman menyatakan kebijakan Jokowi soal Freeport berubah-ubah.

“Di awal pemerintahan beliau mengatakan cepat diputuskan, cepat diputuskan. Tapi pada satu titik mengatakan nggak ada komitmen, jangan dulu, jangan buru-buru. Hati-hati, begitu. Terus suatu ketika kita sedang berunding, tiba-tiba, ‘sudah jangan ada komitmen apapun’,” kata Sudirman.

“Makanya kaget, tiba-tiba beliau menerima yang bersangkutan kemudian perintahnya buatkan surat. Jadi memang kami sebagai pelaksana kebijakan atau yang menavigate di lapangan itu memang harus pandai-pandai membaca, sebetulnya maunya apa,” sambungnya. (mb/detik)

Pos terkait